kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.911.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.226   -37,00   -0,23%
  • IDX 6.878   -3,19   -0,05%
  • KOMPAS100 1.002   -0,07   -0,01%
  • LQ45 766   -0,64   -0,08%
  • ISSI 227   0,63   0,28%
  • IDX30 394   -0,39   -0,10%
  • IDXHIDIV20 456   -1,33   -0,29%
  • IDX80 112   0,04   0,04%
  • IDXV30 114   0,89   0,79%
  • IDXQ30 128   -0,45   -0,35%

Dolar AS Stabil, Investor Tunggu Data Ketenagakerjaan dan Arah Kebijakan The Fed


Kamis, 03 Juli 2025 / 15:09 WIB
Dolar AS Stabil, Investor Tunggu Data Ketenagakerjaan dan Arah Kebijakan The Fed
ILUSTRASI. Nilai tukar dolar AS menguat tipis pada Kamis (3/7), didorong oleh kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan Vietnam yang memicu optimisme akan potensi perjanjian serupa sebelum tenggat tarif 9 Juli. illustration photo. REUTERS/Thomas White/Illustration/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Nilai tukar dolar AS menguat tipis pada Kamis (3/7), didorong oleh kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan Vietnam yang memicu optimisme akan potensi perjanjian serupa sebelum tenggat tarif 9 Juli.

Sementara itu, investor menanti data ketenagakerjaan AS guna mencari petunjuk arah kebijakan suku bunga The Federal Reserve.

Pound sterling stabil setelah sempat anjlok hampir 1% pada sesi sebelumnya. Hal ini terjadi di tengah dukungan dari kantor Perdana Menteri Inggris Keir Starmer terhadap Menteri Keuangan Rachel Reeves, yang tengah berada di bawah tekanan.

Baca Juga: Rupiah Spot Menguat 0,12% ke Rp 16.227 per Dolar AS pada Kamis (3/7) Siang

Pemerintah berharap langkah ini dapat meredakan kekhawatiran investor atas kondisi fiskal Inggris.

Obligasi pemerintah Inggris juga tertekan pada Rabu (2/7), setelah penampilan emosional Reeves di parlemen sehari setelah pemerintah membatalkan rencana reformasi kesejahteraan, yang memicu kekhawatiran fiskal.

Pound terakhir diperdagangkan di level US$1,3628, sementara euro melemah tipis ke US$1,1788, masih dekat dengan level tertinggi sejak September 2021 yang dicapai awal pekan ini. Yen sedikit melemah ke 143,84 per dolar AS.

Analis strategi valas dari Commonwealth Bank of Australia Carol Kong menyebut bahwa pelaku pasar khawatir jika Reeves digantikan oleh sosok yang lebih longgar terhadap aturan fiskal dan lebih agresif dalam mengambil utang.

"Selama pemerintah Inggris belum mengambil langkah konkret untuk memulihkan kepercayaan pasar terhadap kondisi fiskalnya, tekanan terhadap pound kemungkinan akan terus berlanjut," ujarnya.

Baca Juga: Dolar AS Melemah Jelang Rilis Data Ketenagakerjaan, Fokus ke Kebijakan The Fed

Indeks Dolar dan Fokus ke Laporan Payroll AS

Indeks dolar AS, yang mengukur kinerja greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, menguat 0,11% ke level 96,862.

Indeks ini masih berada dekat posisi terendah dalam 3,5 tahun terakhir dan diperkirakan mencatat penurunan 0,5% dalam sepekan.

Fokus pasar kini tertuju pada laporan ketenagakerjaan AS dari Departemen Tenaga Kerja untuk bulan Juni yang akan dirilis Kamis ini, menjelang libur Hari Kemerdekaan AS 4 Juli.

Data dari ADP pada Rabu menunjukkan bahwa payroll sektor swasta mengalami kontraksi untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun, yang mendorong perubahan ekspektasi pasar atas arah suku bunga.

Menurut alat CME FedWatch, probabilitas pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada Juli meningkat menjadi 25% dari sebelumnya 20%.

"Rilis data ADP jelas meningkatkan ekspektasi terhadap laporan nonfarm payroll hari ini," ujar Charu Chanana, Kepala Strategi Investasi di Saxo, Singapura.

"Jika sebelumnya pasar bisa menafsirkan data buruk sebagai alasan The Fed untuk memangkas suku bunga, kini bisa jadi data buruk benar-benar dipandang negatif, apalagi jika kekhawatiran resesi mencuat," tambahnya.

Baca Juga: Berotot, Rupiah Spot Menguat 0,18% ke Rp 16.218 per Dolar AS pada Kamis (3/7) Pagi

Tarif 20%-40% dan Respons Pasar Global

Menjelang tenggat tarif 9 Juli, Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa AS telah mencapai kesepakatan dagang dengan Vietnam dan berharap negara lain segera menyusul.

Meski belum banyak detail yang diungkap, Trump menyatakan bahwa barang-barang asal Vietnam akan dikenai tarif 20%, sementara produk dari negara ketiga yang dikirim ulang (trans-shipment) melalui Vietnam akan terkena tarif 40%.

Charu Chanana dari Saxo mengatakan bahwa kesepakatan dagang ini memberikan sinyal positif secara umum, tetapi besaran tarif lebih tinggi dari ekspektasi pasar.

“Yang penting dicermati adalah respons China, karena langkah ini secara langsung menyasar barang-barang trans-shipment dengan tarif lebih tinggi,” katanya.

Nilai tukar dong Vietnam pun menyentuh rekor terendah. Analis UBS memperkirakan bank sentral Vietnam akan membiarkan depresiasi bertahap guna meredam beban biaya tarif terhadap eksportir.

Negosiasi dengan negara lain berjalan lambat. Jepang mengedepankan kepentingan nasional dalam perundingan, sementara Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung menyebut pembicaraan dengan AS berlangsung sulit dan belum bisa dipastikan rampung sebelum Selasa mendatang.

Baca Juga: Kekayaan Donald Trump Bertambah hingga US$620 Juta Berkat Aset Kripto

Kekhawatiran Fiskal dan Dampaknya ke Pasar

Sementara itu, Partai Republik di DPR AS semakin dekat untuk mengesahkan rancangan undang-undang pemangkasan pajak dan belanja besar-besaran yang diusulkan Trump.

Meski sempat ditentang oleh beberapa anggota konservatif karena kekhawatiran biaya, dukungan mulai menguat.

RUU tersebut diperkirakan akan menambah utang nasional sebesar US$3,3 triliun, yang semakin memperbesar kekhawatiran fiskal. Para investor obligasi global kini makin waspada terhadap defisit anggaran, baik di Jepang maupun di Amerika Serikat.

Di sisi lain, dolar Australia dan Selandia Baru melemah menjelang laporan ketenagakerjaan AS. Aussie terakhir diperdagangkan di US$0,65655 dan kiwi di US$0,6067, masing-masing turun sekitar 0,3%.

Selanjutnya: BTS Kembali! Siap Produksi Album Baru dan Gelar Tur Dunia Perdana Setelah 4 Tahun

Menarik Dibaca: Ini 6 Kesalahan Renovasi Dapur yang Bikin Boros Anggaran Moms




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×