Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
Ketua The Fed Jerome Powell dijadwalkan berbicara di hadapan Dewan Perwakilan AS pada Selasa dan Rabu, di mana dampak tarif terhadap kebijakan moneter diperkirakan akan menjadi isu utama.
Baca Juga: IHSG Ambles, Cek Analisa Teknikal Saham MDKA, TBIG, dan MIKA untuk Selasa (11/2)
Pasar Obligasi dan Komoditas
Obligasi AS melemah tipis, dengan imbal hasil surat utang 10 tahun naik 1 basis poin menjadi 4,497%. (Imbal hasil bergerak berlawanan dengan harga obligasi.)
Di Asia, indeks Nikkei Jepang stagnan, Hang Seng Hong Kong melonjak 1,84% dan CSI 300 China naik 0,21%.
"Pasar tampaknya cukup tenang dalam menghadapi perkembangan ini," kata Derren Nathan, kepala riset ekuitas di Hargreaves Lansdown.
"Saham di China dan Hong Kong naik. Mungkin karena pembatasan perdagangan tidak seburuk yang dikhawatirkan serta harapan akan stimulus tambahan dari pemerintah China."
Baca Juga: IHSG Anjlok 1,40% ke 6.648 pada Senin (10/2), ISAT, TLKM, ARTO Jadi Top Losers LQ45
Data terbaru menunjukkan inflasi konsumen China meningkat ke level tertinggi dalam lima bulan pada Januari, meredakan kekhawatiran akan deflasi.
Harga emas mencapai rekor tertinggi US$2.901 per ons troi, sebagian karena spekulasi bahwa Trump mungkin akan mengenakan tarif pada logam mulia ini.
Harga aluminium di London bergerak dalam kisaran sempit karena investor mempertimbangkan kemungkinan tarif baru.
Sementara itu, harga minyak mentah Brent naik 0,7% menjadi US$75,19 per barel, setelah tiga pekan berturut-turut mengalami penurunan yang sebagian dipicu oleh kekhawatiran perdagangan global.