Sumber: CNN | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendukung aksi demo sekelompok warga Iran yang menuntut Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mundur.
Akhir pekan lalu, sekelompok warga Iran menuntut Khamenei mundur setelah Iran mengakui militernya secara keliru menembak jatuh sebuah pesawat sipil Ukraina dan menewaskan semua 176 orang penumpangnya.
Dalam tweetnya, Minggu (12/1), Trump mengingatkan pemimpin Iran agar tidak membunuh para demonstran tersebut.
Baca Juga: Pesawat ditembak rudal, warga Iran unjuk rasa tuntut Pemimpin Iran mundur
"Kepada para pemimpin Iran - Jangan Membunuh yang Memprotes Anda. Ribuan telah dibunuh atau dipenjara oleh Anda, dan Dunia sedang mengawasi," tulis Trump.
"Yang lebih penting, Amerika Serikat sedang mengawasi. Nyalakan kembali internet Anda dan biarkan wartawan bebas berkeliaran! Hentikan pembunuhan orang-orang Iran Anda yang hebat!" demikian tweet Trump.
CNN melaporkan, tweet itu muncul beberapa jam setelah Trump menyuarakan dukungan pemerintahannya untuk para pengunjuk rasa. Trumo menulis di Twitter bahwa ia telah "berdiri" dengan mereka sejak ia menjabat hampir tiga tahun lalu.
"Pemerintahan saya akan terus berdiri dengan Anda. Kami mengikuti protes Anda dengan cermat, dan terinspirasi oleh keberanian Anda," tulis Trump dalam bahasa Inggris dan bahasa Persia.
Baca Juga: Merasa jadi alat, peraih medali olimpiade Iran kabur dari negaranya
Dalam tweet terpisah pada Sabtu (11/1), Trump menulis bahwa pemerintah Iran harus mengizinkan kelompok-kelompok hak asasi manusia untuk memantau dan melaporkan fakta dari lapangan tentang protes yang sedang berlangsung oleh rakyat Iran.
"Tidak akan ada lagi pembantaian demonstran damai, juga tidak ada penutupan internet. Dunia sedang mengawasi," tulis Trump.
Penerbangan 752 Ukraina International Airlines jatuh Rabu setelah lepas landas dari bandara Teheran. Kecelakaan itu terjadi beberapa jam setelah Iran menembakkan rudal ke pangkalan militer Irak yang menampung pasukan AS sebagai balasan atas serangan pesawat tak berawak AS di bandara Baghdad yang menewaskan komandan militer Iran Qasem Soleimani.
Ribuan pengunjuk rasa anti-pemerintah berkumpul pada Sabtu (11/1) di luar gerbang Universitas Amir Kabir, dekat bekas kedutaan besar AS di Teheran.
Baca Juga: Harga minyak kembali terkoreksi, terseret ketidakpastian geopolitik AS-Iran
Dalam sebuah video yang diposting di media sosial, pengunjuk rasa meneriakkan agar Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei untuk turun dan bagi mereka yang bertanggung jawab menjatuhkan pesawat tersebut untuk agar dituntut ke pengadilan.
"Kematian bagi diktator," teriak beberapa orang. Dalam satu video, demonstran meneriakkan, "Khamenei malu. Tinggalkan negara."
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo juga berkomentar lewat twitter, Sabtu (11/1). "Suara rakyat Iran jelas. Mereka muak dengan kebohongan rezim, korupsi, ketidakmampuan, dan kebrutalan IRGC (Garda Revolusi) di bawah kleptokrasi @ khamenei_ir."
Baca Juga: Jenderal Iran: Saya berharap ikut jatuh dan terbakar bersama pesawat Ukraina
"Kami mendukung orang-orang Iran yang pantas mendapatkan masa depan yang lebih baik," lanjut Pompeo.