Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Warga Hispanik dan rumah tangga berpenghasilan rendah, yang paling terdampak oleh inflasi, turut berperan besar dalam kemenangan Trump. Basis pendukungnya yang terdiri dari warga pedesaan, kulit putih, serta mereka yang tidak memiliki pendidikan tinggi, kembali memberikan dukungan penuh.
Meskipun menghadapi berbagai kontroversi—seperti pemakzulan dua kali, dakwaan kriminal, dan kasus perdata pelecehan seksual—Trump berhasil memenangkan pemilihan ini.
Pada bulan Mei lalu, ia dihukum karena memalsukan catatan bisnis untuk menutupi pembayaran uang tutup mulut kepada seorang bintang porno.
Dampak Kebijakan di Masa Depan
Kemenangan Trump diperkirakan akan membawa dampak besar terhadap kebijakan perdagangan, perubahan iklim, perang di Ukraina, perpajakan, dan imigrasi di AS. Rencana tarif yang diajukan Trump berpotensi memicu perang dagang dengan Tiongkok dan sekutu-sekutu AS.
Baca Juga: Trump Mengklaim Kemenangan Pilpres AS, Begini Respons China
Sementara itu, kebijakan pemotongan pajaknya diperkirakan dapat memperbesar utang negara.
Trump juga berjanji untuk melakukan deportasi massal terhadap imigran ilegal serta memecat pegawai negeri yang dianggapnya tidak setia.
Lawan politiknya khawatir Trump akan memanfaatkan Departemen Kehakiman dan lembaga penegak hukum federal lainnya sebagai alat politik untuk menyerang musuh-musuhnya.
Kepemimpinan Trump di periode kedua ini diperkirakan akan memperdalam perpecahan antara Partai Demokrat dan Partai Republik, terutama dalam isu-isu seperti ras, gender, pendidikan, dan hak-hak reproduksi.