kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.042.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.453   7,00   0,04%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Donald Trump Ubah Nama Departemen Pertahanan Menjadi Departemen Perang


Jumat, 05 September 2025 / 09:47 WIB
Donald Trump Ubah Nama Departemen Pertahanan Menjadi Departemen Perang
ILUSTRASI. Logo Pentagon terlihat di belakang podium di ruang konferensi di Pentagon di Arlington, Virginia, AS, 8 Januari 2020. REUTERS/Al Drago


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Gebrakan baru lagi-lagi dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Presiden berusia 79 tahun ini disebut akan mengubah nama Departemen Pertahanan alias Pentagon menjadi Departemen Perang.

Menurut lembar fakta Gedung Putih, Trump telah memberi wewenang kepada Menteri Pertahanan Pete Hegseth, Departemen Pertahanan, dan pejabat bawahannya untuk menggunakan gelar sekunder seperti "Menteri Perang", "Departemen Perang", dan "Wakil Menteri Perang" dalam korespondensi resmi dan komunikasi publik.

Dilansir dari Reuters, Trump berencana menandatangani perintah eksekutif pada hari Jumat (5/9/2025) untuk mengganti nama Departemen Pertahanan menjadi "Departemen Perang."

Pada umumnya, perubahan nama departemen jarang terjadi dan memerlukan persetujuan kongres. Namun, para pemimpin kongres sepertinya tidak menunjukkan keinginan untuk menentang inisiatif Trump.

Baca Juga: Trump Pangkas Tarif AS untuk Otomotif Jepang Jadi 15%

Kembali ke Nama Lama

Departemen Pertahanan AS disebut Departemen Perang hingga tahun 1949, ketika Kongres menggabungkan Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara setelah Perang Dunia II.

Nama Departemen Pertahanan dipilih sebagai tanda bahwa di era nuklir, AS berfokus pada pencegahan perang.

Menggantinya kembali menjadi Departemen Perang dapat menimbulkan persepsi bahwa AS kini akan kembali agresif di jalur peperangan. 

Baca Juga: Trump Sebut Militer AS Serang Kapal Narkoba Venezuela, 11 Orang Tewas

Presiden AS, Donald Trump

Sejak kembali bekerja di Gedung Putih pada Januari 2025, Trump telah berupaya mengganti nama sejumlah tempat dan lembaga, termasuk Teluk Meksiko, dan mengembalikan nama asli pangkalan militer yang diubah setelah protes keadilan rasial.

Para kritikus mengatakan, perubahan nama yang direncanakan tidak hanya mahal, tetapi juga merupakan gangguan yang tidak perlu bagi Pentagon.

Menhan Hegseth sempat mengatakan bahwa perubahan nama bukan hanya soal kata-kata, tetapi juga soal etos prajurit.

Tonton: Kejagung Tetapkan Nadiem Makarim Tersangka Kasus Korupsi Chromebook

Selanjutnya: The King of Fighters AFK: Panduan Cara Menggunakan Kode Redeem di Android dan iOS

Menarik Dibaca: 7 Tanaman Herbal yang Bisa Redakan Sakit Tenggorokan,Ini Dia Daftar Lengkapnya




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×