kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dorong tes virus corona, Jepang setujui alat uji antigen pertama mereka


Selasa, 12 Mei 2020 / 15:54 WIB
Dorong tes virus corona, Jepang setujui alat uji antigen pertama mereka
ILUSTRASI. Penumpang yang mengenakan masker berjalan melalui stasiun keretaapi selama jam sibuk pagi hari di Tokyo, Jepang, 8 Mei 2020, di tengah keadaan darurat karena penyebaran virus corona baru.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Jepang akan mengeluarkan persetujuan atas alat pengujian antigen virus corona pertama mereka, dalam upaya meningkatkan jumlah tes diagnostik untuk memerangi pandemi.

Mengutip Reuters, seorang pejabat Kementerian Kesehatan Jepang mengatakan, pemerintah negeri matahari terbit akan memberi persetujuan atas alat uji antigen virus corona tersebut pada Rabu (13/5) besok.

Fujirebio, anak usaha Miraca Holdings, penyedia layanan uji diagnostik dan laboratorium, bulan lalu mengajukan permohonan persetujuan pemerintah untuk alat uji antigen virus corona mereka.

Baca Juga: Mulai 15 Mei, Spanyol mewajibkan karantina 2 minggu untuk semua pelancong yang datang

Tes antigen memindai protein yang bisa ditemukan di atau dalam virus. Biasanya, tes ini menguji sampel yang diambil dari rongga hidung menggunakan penyeka. 

Tes antigen bisa mendeteksi virus dengan cepat tetapi menghasilkan negatif palsu dengan tingkat yang lebih tinggi dibanding tes PCR yang dominan dilakukan saat ini.

Menteri Kesehatan Jepang Katsunobu Kato mengatakan kepada parlemen pada Jumat (8/5), tes antigen setelah dapat persetujuan kemungkinan akan pemerintah gunakan untuk melengkapi tes PCR.

Jepang melaporkan 16.680 kasus virus corona, termasuk 712 dari kapal pesiar yang sempat menjalani karantina di Yokohama, dan 670 kematian hingga saat ini, mengutip penyiar NHK.

Meskipun penghitungan tersebut relatif rendah mengingat populasinya 126 juta, kritikus menyatakan, tingkat pengujian yang rendah membuat sulit untuk melacak virus corona, yang telah menyebabkan serangkaian infeksi di rumahsakit dan melumpuhkan beberapa fasilitas kesehatan.

Baca Juga: Singapura melaporkan 884 kasus tambahan Covid-19, mayoritas dari asrama pekerja asing

Jepang telah melakukan 188 tes PCR per 100.000 orang dibandingkan dengan 3.159 di Italia dan 3.044 di Jerman, data dari panel ahli medis penasihat Pemerintah Jepang menunjukkan pada pekan lalu.

Amerika Serikat pekan lalu juga menyetujui alat uji antigen virus corona pertama mereka buatan Quidel Corp.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×