kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dua pengembang besar bayar kupon, obligasi properti China kembali menguat


Selasa, 19 Oktober 2021 / 11:38 WIB
Dua pengembang besar bayar kupon, obligasi properti China kembali menguat
ILUSTRASI. A man walks in front of Lujiazui financial district in Shanghai, following the coronavirus disease (COVID-19) outbreak, China June 9, 2020. REUTERS/Aly Song


Reporter: Lamgiat Siringoringo | Editor: Lamgiat Siringoringo

KONTAN.CO.ID -SHANGHAI. Obligasi properti China kembali terlihat kuat. Hal ini setelah Selasa (19/10), dua pengembang besar Sunac China dan Kaisa Group melakukan pembayaran kupon obligasi.

Meskipun pasar tetap fokus pada potensi gagal bayar oleh China Evergrande Group minggu ini. mengutip Reuters, pasar obligasi telah menanggapi secara positif pembayaran kupon obligasi pengembang besar ini. 

Obligasi dari pengembang China yang naik pada hari Selasa termasuk obligasi Modern Land 2022 yang melambung lebih dari 8% menjadi 40,250 sen dolar, sementara obligasi 2024 Central China Real Estate naik lebih dari 5% menjadi 44,843 sen.

Sunac China yang memiliki pembayaran US$ 27,14 juta yang jatuh tempo Selasa ini, telah membayar pemegang obligasinya, sebuah sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan. Sumber itu tidak berwenang untuk berbicara kepada media dan menolak disebutkan namanya. Seorang perwakilan Sunac tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Lalu Kaisa Group mengatakan Senin kemarin telah membayar kupon yang jatuh tempo pada 16 Oktober dan berencana untuk mentransfer dana untuk kupon senilai $35,85 juta yang jatuh tempo pada 22 Oktober pada hari akhir pekan lalu. 

Kondisi obligasi ini semakin baik juga karena ada tanggapan bank sentral China di akhir pekan lalu yang mengatakan bahwa efek limpahan dari masalah utang Evergrande pada sistem perbankan dapat dikendalikan dan bahwa ekonomi China "berjalan dengan baik". 

Sebelumnya krisis likuiditas di Evergrande, pengembang No. 2 China, yang memiliki utang US$ 300 miliar dan telah melewatkan serangkaian pembayaran obligasi, telah mengguncang pasar global. Obligasi dengan imbal hasil tinggi yang diterbitkan oleh pengembang properti China sangat terpukul.

Obligasi Evergrande jatuh tempo 23 Maret 2022 secara resmi akan default jika perusahaan tidak membuat baik setelah masa tenggang 30 hari untuk pembayaran kupon yang terlewat yang telah jatuh tempo pada 23 September. Masalah tambah pelik setelah pengembang yang lebih kecil Sinic Holdings  gagal membayar obligasi US$ 246 juta seperti yang diharapkan. Itu telah memperingatkan default minggu lalu, mengatakan tidak memiliki sumber daya keuangan yang cukup.




TERBARU

[X]
×