CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Dubes Ukraina: Kami Setangguh Indonesia Melawan Penjajah


Kamis, 24 Maret 2022 / 23:24 WIB
Dubes Ukraina: Kami Setangguh Indonesia Melawan Penjajah
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin di kantor Kedubes Ukraina, Jakarta Selatan, Kamis (3/3/2022).


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin menyatakan agresi penjajah Rusia terbukti sampai sebulan invasi harus berhadapan dengan ketangguhan bangsa Ukraina yang serupa bangsa Indonesia ketika melawan penjajah.

“Dalam satu bulan ini kami telah bersatu padu, berjuang sekuat tenaga menghadapi upaya penjajahan Rusia. Kami setangguh Indonesia ketika melawan penjajah Belanda,” tuturnya di Jakarta, seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (24/3/2022).

Seperti diketahui, Ukraina adalah bangsa di Eropa Timur yang memperjuangkan agar kemerdekaan Indonesia dibahas di Dewan Keamanan PBB. Tepatnya saat Ukraina masih menjadi bagian dari Republik Soviet Sosialis Ukraina.

Saat itu Indonesia sendiri membutuhkan dukungan minimal satu negara anggota PBB agar permasalahannya dibahas di Dewan Keamanan. Berkat Dmitry Manuilsky, ketua utusan Ukraina, sengketa Indonesia-Belanda kemudian menjadi sengketa internasional sepenuhnya.

Baca Juga: Undang Vladimir Putin ke KTT G20, Australia Salahkan Indonesia

Setelah sebulan berjalan, pihak Ukraina mengklaim telah membunuh 14.000 tentara Rusia, dan menghancurkan ratusan tank, kendaraan lapis baja, artileri, dan pesawat. Bahkan penilaian konservatif AS memperkirakan setidaknya 7.000 orang Rusia tewas.

Selanjutnya, Rusia dengan superioritas militer yang dimiliki telah menembakkan sedikitnya 1.200 rudal ke kota-kota Ukraina dan melakukan pembakaran terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir maupun Sekolah dan Rumah Sakit.

Kondisi ini membuat warga sipil di Mariapole ditembaki dan dikepung, kondisi ini menyebabkan korban meninggal dikubur di jalanan. Lebih dari 130 anak di Ukraina meninggal. PBB mencatat lebih dari 3,6 juta orang Ukraina telah meninggalkan negaranya, dan 6,5 juta lainnya telah mengungsi di Ukraina.

Baca Juga: Begini Dampak Penghentian Burden Sharing ke Pasar SUN

Dunia awalnya memprediksi penyerahan diri Kiev akan membutuhkan 72 jam, tetapi angkatan bersenjata Ukraina bertahan sebulan penuh melawan kekuatan militer Rusia yang teramat dominan. 

“Meski demikian, warga Ukraina rela mengorbankan nyawanya demi kedaulatan kemerdekaan Ukraina. Ukraina berdiri dengan tegas sebagai negara demokrasi dunia dan menjadikannya sebagai simbol kebebasan melawan penindasan,” tegas Hamianin.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×