Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
Namun, jumlah negara yang mengalami peningkatan bisa saja lebih dari itu. Pasalnya, negara-negara dengan sistem kesehatan yang buruk tidak melaporkan jumlah sebenarnya kasus Covid-19 maupun kematian yang diakibatkannya. 37 negara tadi hanya yang menyediakan laporan harian secara teratur saja.
AS tetap berada di urutan pertama dengan kasus terbanyak. Sepanjang pekan lalu, negara ini mencatatkan 4 juta kasus Covid-19 dan lebih dari 1.000 kematian selama empat hari berturut-turut.
Baca Juga: Ekonomi berantakan, Boeing tunda peluncuran pesawat 777X
Australia dan Jepang, yang pada minggu lalu mencatatkan kenaikan kasus harian, telah memperingatkan kenaikan infeksi di kalangan anak muda karena banyak melakukan perayaan atas berakhirnya pembatasan sosial di bar dan pesta. Australia sebelumnya memberlakukan lockdown di sebagian negara bagian selama enam minggu.
Meksiko yang tercatat sebagai negara dengan angka kematian tertinggi keempat di dunia, sebelumnya telah mengalami penurunan kasus pada pertengahan Juni. Peningkatan kasus kembali terjadi setelah pembatasan sosial mulai melonggar. Jumlah rawat inap atas kasus Covid-19 pada Oktober di Meksiko City diperkirakan akan melebihi saat puncak pertama.
Di Afrika, Kenya mencatat rekor jumlah kasus harian tertinggi kurang dari dua minggu setelah kegiatan pembukaan kembali, termasuk penerbangan penumpang domestik. Negara sebelumnya telah mengumumkan akan membuka penerbangan internasional pada 1 Agustus. Namun, pemerintahnya akan melakukan pertemuan darurat besok untuk membahas lonjakan kasus.
Baca Juga: Akan IPO di bursa AS, produsen kendaraan listrik Li Auto incar dana US$ 950 juta
Di Timur Tengah, Oman memberlakukan pembatasan baru yang dimulai pada hari Sabtu di samping penutupan dua minggu yang akan tumpang tindih dengan hari raya Idul Adha.