kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Duh, ada 37 negara yang laporkan rekor baru peningkatan kasus corona


Minggu, 26 Juli 2020 / 17:29 WIB
Duh, ada 37 negara yang laporkan rekor baru peningkatan kasus corona
ILUSTRASI. Penggali kubur berjalan di pemakaman Parque Taruma, di tengah pandemi virus corona (COVID-19) di Manaus, Brasil, Kamis (11/6/2020). REUTERS/Bruno Kelly


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Infeksi Covid-19 di berbagai negara di dunia kembali mengalami peningkatan. Harapan agar ekonomi dunia cepat pulih tampaknya bakal sulit terealisasi.

Hampir 40 negara melaporkan terjadi rekor peningkatan kasus positif terinfeksi virus tersebut dalam satu hari sepekan terakhir. Angkanya dua kali lipat dari minggu sebelumnya.

Baca Juga: Mirip masa Perang Dingin, AS dan China berlomba kirim misi ke Planet Mars

Banyak negara yang sudah melakukan pelonggaran kebijakan lockdown mulai menghadapi gelombang kedua kasus Covid-19. Itu hanya berselang satu bulan lebih setelah melewati puncak pertama.

Korea Utara yang selama ini mengklaim bebas virus Covid-19 bahkan akhirnya mengambil kebijakan lockdown setelah ditemukan kasus pertama kasus positif pertama virus tersebut.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan lockdown di Kota Kaesong yang berada di dekat perbatasan dengan Korea Selatan karena virus diduga dibawa oleh pembelot yang melintasi perbatasan secara ilegal dari Korea Selatan.

Peningkatan kasus Covid-19 tidak hanya terjadi di negara-negara seperti Amerika Serikat, Brasil, dan India, yang telah mendominasi berita utama global sebagai negara dengan kasus terbesar. Australia, Jepang, Hong Kong, Bolivia, Sudan, Ethiopia, Bulgaria, Belgia, Uzbekistan, Israel dan banyak negara lain juga mengalami peningkatan.

Baca Juga: Jack Ma tersandung masalah hukum di India, ada apa?

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, dunia tidak akan bisa kembali seperti normal lama karena pandemi ini telah mengubah bagaimana cara menjalani hidup. "Kami meminta semua orang dalam melakukan keputusan bepergian kemana dan dengan siapa sebagai keputusan hidup dan mati," katanya dikutip Reuters, Minggu (26/7).

Data yang dihimpun Reuters menunjukkan, jumlah negara yang melaporkan menghadapi peningkatan kasus Covid-19 dalam sebulan terakhir terus bertambah. Tiga yang lalu lalu baru tujuh negara yang melaporkan kenaikan, namun dua minggu lalu bertambah menjadi 20 negara dan jadi 37 negara pada minggu lalu.

Namun, jumlah negara yang mengalami peningkatan bisa saja lebih dari itu. Pasalnya, negara-negara dengan sistem kesehatan yang buruk tidak melaporkan jumlah sebenarnya kasus Covid-19 maupun kematian yang diakibatkannya. 37 negara tadi hanya yang menyediakan laporan harian secara teratur saja.

AS tetap berada di urutan pertama dengan kasus terbanyak. Sepanjang pekan lalu, negara ini mencatatkan 4 juta kasus Covid-19 dan lebih dari 1.000 kematian selama empat hari berturut-turut.

Baca Juga: Ekonomi berantakan, Boeing tunda peluncuran pesawat 777X

Australia dan Jepang, yang pada minggu lalu mencatatkan kenaikan kasus harian, telah memperingatkan kenaikan infeksi di kalangan anak muda karena banyak melakukan perayaan atas berakhirnya pembatasan sosial di bar dan pesta. Australia sebelumnya memberlakukan lockdown di sebagian negara bagian selama enam minggu.

Meksiko yang tercatat sebagai negara dengan angka kematian tertinggi keempat di dunia, sebelumnya telah mengalami penurunan kasus pada pertengahan Juni. Peningkatan kasus kembali terjadi setelah pembatasan sosial mulai melonggar. Jumlah rawat inap atas kasus Covid-19 pada Oktober di Meksiko City diperkirakan akan melebihi saat puncak pertama.

Di Afrika, Kenya mencatat rekor jumlah kasus harian tertinggi kurang dari dua minggu setelah kegiatan pembukaan kembali, termasuk penerbangan penumpang domestik. Negara sebelumnya telah mengumumkan akan membuka penerbangan internasional pada 1 Agustus. Namun, pemerintahnya akan melakukan pertemuan darurat besok untuk membahas lonjakan kasus.

Baca Juga: Akan IPO di bursa AS, produsen kendaraan listrik Li Auto incar dana US$ 950 juta

Di Timur Tengah, Oman memberlakukan pembatasan baru yang dimulai pada hari Sabtu di samping penutupan dua minggu yang akan tumpang tindih dengan hari raya Idul Adha.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×