CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Duh! buruh Apple bekerja 7 hari dalam sepekan


Jumat, 30 Maret 2012 / 10:33 WIB
Duh! buruh Apple bekerja 7 hari dalam sepekan
ILUSTRASI. Tomat


Reporter: Asnil Bambani Amri, Reuters, BBC | Editor: Asnil Amri

BEIJING. Sebuah penyelidikan independen menemukan adanya pelanggaran hak buruh di pabrik Apple yang memproduksi iPhone dan iPad di China.

Penyelidikan yang dilakukan oleh Asosiasi Tenaga Kerja Amerika Serikat (FLA) ini merupakan permintaan dari kantor pusat Apple, guna memeriksa kondisi pekerja setelah adanya laporan terkait pelanggaran hak buruh terutama soal jam kerja pabrik mereka di China.

"Kami kerjasama dengan FLA untuk meningkatkan standar hidup dan kualitas perusahaan dimanapun berada,'' demikian isi pernyataan resmi Apple.

Temuan sejumlah pelanggaran ini mengemuka saat CEO Apple, Tim Cook datang ke fasilitas Foxconn. Saat itu Cook tiba di Taman Teknologi Zhengzhou, dimana 120.000 pekerja ada disana.

Apple mengirimkan pengawas independen FLA sejak bulan lalu. Mereka bertugas untuk mengaudit fasilitas pabrik Apple di China. Hasilnya, auditor menemukan fakta, pekerja sering bekerja lebih dari 60 jam dalam sepekan dan kadang bekerja selama tujuh hari tanpa hari libur.

Tak hanya itu, pelanggaran lainnya adalah adanya pekerja yang lembur tidak dibayar, padahal bisa berisiko bagi kesehatan pekerja. Gaji rata-rata sebulan di tiga pabrik itu berkisar antara US$360 atau sekitar Rp 3,3 juta sampai US$ 455 atau Rp 4,1 juta.

Foxcon baru-baru ini menaikkan gaji lebih dari 25% dan sudah menyepakati pengurangan jam kerja, asuransi dan meningkatkan keterwakilan pekerja. FLA mengatakan Foxconn sudah sepakat mematuhi atas jam kerja sesuai dengan batasan hukum yang berlaku di China yaitu 49 jam per pekan.

Untuk menjaga keputusan ini, perusahaan akan menambah ribuan pekerja lagi guna menjalankan kebijakan terbaru tersebut. Sebelum laporan ini dirilis, serikat pekerja di pabrik Foxconn mengungkapkan keraguan bahwa Apple bisa berkomitmen untuk meningkatkan standar.

"Laporan ini akan menjadi janji baru Apple yang sepertinya berupa janji kosong sama seperti yang dibuat dalam lima tahun terakhir,'' demikian pernyataan SumOfUS.org, sebuah situs koalisi serikat pekerja dan kelompok konsumen di China.

Foxconn mempekerjakan 1,2 juta pekerja di China untuk membuat sejumlah produk Apple termasuk Microsoft, Hewlett-Packard, dan perusahaan lainnya.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×