Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Otoritas kesehatan China mengumumkan telah mendeteksi klaster strain mpox baru, clade Ib. Ini setelah infeksi virus mpox menyebar ke lebih banyak negara setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan darurat kesehatan masyarakat global tahun lalu.
Seperti dikutip Reuters, Kamis (9/1), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China menyatakan menemukan wabah klaster subklade Ib yang dimulai dengan infeksi seorang warga negara asing yang memiliki riwayat perjalanan dan tempat tinggal di Republik Demokratik Kongo.
Empat kasus lebih lanjut telah ditemukan pada orang yang terinfeksi setelah kontak dekat dengan warga negara asing tersebut. Gejala pasien ringan dan termasuk ruam kulit dan lepuh.
Baca Juga: Prancis Temukan Kasus Pertama Mpox Varian Baru
Mpox menyebar melalui kontak dekat dan menyebabkan gejala seperti flu dan lesi berisi nanah di tubuh. Meskipun biasanya ringan, dapat berakibat fatal dalam kasus yang jarang terjadi.
WHO Agustus lalu menyatakan mpox sebagai darurat kesehatan masyarakat global untuk kedua kalinya dalam dua tahun, menyusul wabah di Republik Demokratik Kongo (RDK) yang menyebar ke negara-negara tetangga.
Wabah mpox di Kongo dimulai dengan penyebaran strain endemik, yang dikenal sebagai clade I. Tetapi varian clade Ib tampaknya menyebar lebih mudah melalui kontak dekat rutin, termasuk kontak seksual.
Varian tersebut telah menyebar dari Kongo ke negara-negara tetangga, termasuk Burundi, Kenya, Rwanda, dan Uganda, yang memicu deklarasi darurat dari WHO.
Baca Juga: Zambia Laporkan Kasus Mpox Pertama
Tiongkok mengatakan pada Agustus tahun lalu akan memantau orang dan barang yang masuk ke negara itu untuk mpox.
Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan mpox akan dikelola sebagai penyakit menular kategori B, memungkinkan pejabat untuk mengambil tindakan darurat seperti membatasi pertemuan, menangguhkan pekerjaan dan sekolah, dan menutup area ketika ada wabah penyakit.