kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Duh, gerai Starbucks jadi sasaran vandalisme pengunjuk rasa Hong Kong


Senin, 30 September 2019 / 16:50 WIB
Duh, gerai Starbucks jadi sasaran vandalisme pengunjuk rasa Hong Kong
ILUSTRASI. Gerai Starbucks


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Gerai Starbucks menjadi sasaran vandalisme pengunjuk rasa Hong Kong, setelah seorang anggota keluarga dari pemilik jaringan kedai kopi di bekas kolongi Inggris itu menentang aksi demonstrasi.

Channelnewsasia.com melaporkan, beberapa cabang Starbucks penuh dengan grafiti dari para demonstrans yang menggelar aksi selama akhir pekan lalu. Gerai di Distrik Wan Chai penuh dengan slogan-slogan yang mengatakan boikot serta penghinaan terhadap polisi.

Annie Wu, putri pendiri Maxim's Caterers, saat berpidato di Dewan HAM PBB di Jenewa awal bulan ini, mengutuk aksi protes di Hong Kong. Maxim's Caterers merupakan pemilik jaringan restoran utama di Hong Kong yang juga mengelola gerai Starbucks.

Baca Juga: Wartawan asal Indonesia tertembak peluru karet saat meliput demo di Hong Kong

Wu berbicara di Dewan HAM PBB bersama Pansy Ho, miliarder kasino, yang juga mengeluarkan pernyataan serupa.

Vandalisme di Starbucks menggambarkan tekanan besar pada merek internasional, ketika Hong Kong terguncang oleh kerusuhan politik terburuk dalam beberapa dekade terakhir.

Sebelumnya, China memberi tekanan kepada para pebisnis di Hong Kong untuk secara terbuka mengutuk aksi protes. Kalau tidak, mereka berisiko mendapat hukuman keuangan di China, pasar yang jauh lebih menguntungkan ketimbang Hong Kong.

Baca Juga: Walau didera aksi protes keras, harga properti di Hong Kong tetap melambung tinggi

Pengunjuk rasa menggambarkan pernyataan Wu dan Ho sebagai contoh, bagaimana orang tajir Hong Kong tidak berhubungan dengan sentimen publik dan ada di kantong Beijing.

Joshua Wong, aktivis sekaligus juru kampanye demokrasi, termasuk yang menyerukan boikot Starbucks. Lebih dari 50.000 orang telah menandatangani petisi meminta perusahaan yang bermarkas di Seattle itu untuk memutuskan hubungan dengan Maxim's Caterers.

"Kami di sini mendesak dewan direksi untuk mempertimbangkan, apakah Maxim's Caterers benar-benar mewakili nilai sosial Starbucks dan segera mengakhiri waralaba dengan Maxim's Caterers," kicau Wong di akun Twitter-nya seperti dikutip Channelnewsasia.com.

Baca Juga: Hari ini, bakal ada demo anti-pemerintah besar-besaran di Hong Kong

Dalam pernyataan tertanggal 25 September 2019, Maxim's Caterers menyatakan, Wu tidak bekerja dalam posisi atau kapasitas apa pun di Maxim's Caterers.

"Kami sangat prihatin tentang keselamatan tim garis depan kami karena insiden yang terjadi di gerai kami," sebut Maxim's Caterers dalam pernyataannya.

Selain Starbucks, gerai jaringan restoran lainnya milik Maxim's Caterers juga menjadi sasaran vandalisme, yakni Yoshinoya dan Genki Sushi.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×