kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Duh, sapi gila kembali mewabah


Senin, 10 Desember 2012 / 07:00 WIB
Duh, sapi gila kembali mewabah
ILUSTRASI. Ayam Bakar Kecap adalah salah satu menu makanan paling enak di seluruh dunia.


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TOKYO. Jepang, negara konsumen daging sapi terbesar dunia, melarang impor daging sapi dari Brazil. Langkah ini dilakukan setelah seekor sapi di negara bagian Parana terbukti positif penyakit sapi gila atau bovine spongiform encephalopathy (BSE).

"Kami menahan impor daging sapi dari Brazil tak lama setelah dikonfirmasi adanya penyakit sapi gila," jelas Menteri Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Jepang, kemarin (9/12).

Pengiriman daging sapi dari Brazil akan dibatasi menjadi 0,3% dari daging sapi impor Jepang pada tahun lalu. Sekadar informasi, di 2012, Jepang mengimpor 1.435 ton daging sapi dari Brazil.

Sementara, pada paruh pertama tahun ini, Jepang mengimpor 240.815 ton daging sapi. Dari angka tersebut, 24% berasal dari AS.

Terkait hal ini, Jepang akan mencari suplai daging sapi alternatif seperti AS dan Australia. Sepertinya, langkah Jepang akan diikuti oleh negara importir daging sapi lainnya.

Sebelumnya, pada 7 Desember lalu, Menteri Pertanian Brazil menjelaskan, dalam hasil pemeriksaan atas sapi berusia 13 tahun yang mati di negara bagian Parana, Brazil, diketahui bahwa penyebab kematian adalah karena sapi gila.

Isu ini menyebabkan harga kontrak ternak untuk pengantaran Februari turun 0,5% menjadi US$ 1,304 poundsterling di Chicago Mercantile Exchange pada 7 Desember lalu.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×