kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Duterte larang tentaranya ikut latihan perang dengan AS, makin mesra dengan China?


Rabu, 05 Agustus 2020 / 11:35 WIB
Duterte larang tentaranya ikut latihan perang dengan AS, makin mesra dengan China?
ILUSTRASI. Kapal induk China di Laut Filipina. Duterte larang tentara Filipina ikut latihan perang dengan AS di Laut China Selatan. (U.S. Navy photo by Mass Communication Specialist Seaman Dylan Lavin)


Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - MANILA. Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah memerintahkan angkatan laut Filipina untuk tidak bergabung dengan latihan militer yang dipimpin AS di Laut China Selatan.

"Presiden memiliki perintah tetap, bahwa kita tidak boleh melibatkan diri dalam latihan angkatan laut di Laut China Selatan, kecuali di perairan nasional kita, [dalam] 12 mil dari pantai kita," kata Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana.

Baca Juga: Film Mulan akan segera tayang di Disney Plus, batal debut di bioskop

Lorenzana mengatakan larangan itu bertujuan untuk menjaga ketegangan di daerah tersebut, di mana kegelisahan telah meningkat di tengah peningkatan tajam dalam patroli dan pengawasan daerah oleh Amerika Serikat. 

Baru-baru ini, AS berangkat dari sikap netral pada sengketa teritorial yang melibatkan berbagai negara Laut China Selatan untuk menggambarkan klaim Beijing di daerah itu sebagai tindakan melanggar hukum.

"Jelas, jika tindakan satu negara dianggap berseteru dengan yang lain, ketegangan biasanya akan meningkat," kata Lorenzana dalam mengesampingkan partisipasi Filipina dalam latihan AS.

Analis mengatakan larangan itu merupakan upaya untuk menenangkan China dan menjauhkan Filipina dari sekutu tradisionalnya yakni AS.

Baca Juga: Panas dengan China, Australia: Militerisasi di Indo Pasifik akan terus meningkat

Menurut mantan senator Antonio Trillanes yang seorang pensiunan perwira angkatan laut, arahan itu adalah manifestasi yang jelas dari dukungan Filipina terhadap kebijakan luar negeri China di Laut Filipina Barat.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×