kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.934.000   -11.000   -0,57%
  • USD/IDR 16.341   27,00   0,17%
  • IDX 7.544   12,60   0,17%
  • KOMPAS100 1.047   -4,04   -0,38%
  • LQ45 795   -5,29   -0,66%
  • ISSI 252   0,56   0,22%
  • IDX30 411   -3,03   -0,73%
  • IDXHIDIV20 472   -7,09   -1,48%
  • IDX80 118   -0,54   -0,46%
  • IDXV30 121   -0,69   -0,57%
  • IDXQ30 131   -1,32   -1,00%

ECB Tahan Suku Bunga Acuan di 2% di Tengah Ketidakpastian Tarif AS-Uni Eropa


Kamis, 24 Juli 2025 / 20:30 WIB
ECB Tahan Suku Bunga Acuan di 2% di Tengah Ketidakpastian Tarif AS-Uni Eropa
ILUSTRASI. Bank Sentral Eropa (ECB) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya di level 2% pada Kamis (24/7/2025), sesuai ekspektasi pasar. REUTERS/Ralph Orlowski/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – FRANKFURT. Bank Sentral Eropa (ECB) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya di level 2% pada Kamis (24/7/2025), sesuai ekspektasi pasar.

Keputusan ini menandai jeda setelah serangkaian pelonggaran kebijakan dalam satu tahun terakhir, seiring bank sentral menanti kejelasan mengenai hubungan dagang antara Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Inflasi Jerman Melambat Menjadi 2% pada Bulan Juni, Sesuai Target ECB

Dengan inflasi kini telah kembali ke target 2% dan suku bunga telah turun dari 4% sejak Juni 2024, ECB tidak merasa terdesak untuk melakukan perubahan kebijakan segera.

Para pengambil kebijakan pun tidak memberikan petunjuk tentang langkah selanjutnya, tetap berpegang pada pendekatan “rapat per rapat”.

"Informasi terbaru secara umum sejalan dengan penilaian sebelumnya Dewan Pemerintahan terkait prospek inflasi," ungkap ECB dalam pernyataan usai rapat kebijakan dua hari.

"Tekanan harga domestik terus mereda, dengan pertumbuhan upah yang melambat."

Baca Juga: ECB Masih Perlu Pangkas Bunga Demi Topang Ekonomi

Meski demikian, investor tetap memperkirakan akan ada setidaknya satu kali lagi pemangkasan suku bunga tahun ini, terutama karena perang dagang yang dipicu Presiden AS Donald Trump menekan pertumbuhan dan harga-harga di kawasan.

Negosiasi dagang antara Uni Eropa dan AS masih belum pasti. Namun, dua diplomat yang mengetahui pembicaraan tersebut menyebut bahwa kedua pihak mendekati kesepakatan tarif umum sebesar 15% atas barang-barang dari UE.

Angka ini lebih buruk dari skenario dasar ECB, namun lebih baik dari skenario "parah" yang digunakan dalam proyeksi ekonomi Juni lalu.

Jika terealisasi, skenario tersebut akan menekan pertumbuhan dan kemungkinan menurunkan inflasi lebih lanjut, memperkuat alasan bagi ECB untuk kembali memangkas suku bunga, apalagi inflasi diperkirakan berada di bawah target 2% dalam 18 bulan mendatang.

Kendati demikian, ECB diperkirakan masih akan menunggu hingga musim gugur atau bahkan lebih lama sebelum mengambil langkah lanjutan.

Baca Juga: Konflik Meletus! Thailand-Kamboja Saling Serang, Warga Sipil Jadi Korban

Ekonomi zona euro dengan 20 negara anggota masih menunjukkan ketahanan.

Data survei PMI terbaru yang dirilis beberapa jam sebelum keputusan ECB menunjukkan bahwa kawasan ini masih mampu menghadapi ketidakpastian perdagangan global.

“Di tengah ketidakpastian, ekonomi yang masih tumbuh meskipun tipis, lapangan kerja meningkat, dan inflasi yang lemah justru terasa cukup stabil,” kata ekonom ING, Bert Colijn.

Fokus pasar selanjutnya akan tertuju pada konferensi pers Presiden ECB Christine Lagarde pada pukul 12.45 GMT, di mana ia diperkirakan akan menghadapi pertanyaan mengenai arah suku bunga, kekuatan euro, dan dampak tarif terhadap ekonomi zona euro.

Selanjutnya: IHSG Terus Melaju, Bisakah Cetak All Time High?

Menarik Dibaca: Strategi dan Teka-Teki: Dua Sisi Baru Dunia Pokemon




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×