Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
"Kami telah menurunkan perkiraan kami untuk 2019 cukup banyak," kata Kepala Ekonom IATA Brian Pearce. "Cukup jelas, bahwa ini sebagian besar didorong oleh dampak perang dagang," ucapnya.
Data IATA menunjukkan, laba bersih per penumpang turun menjadi US$ 5,70 pada tahun ini, dari US$ 6,22 di tahun lalu. Kemudian, margin laba bersih industri turun jadi 3,1%, dari sebelumnya 3,4%.
Baca Juga: Akibat bagian pintu meledak, Boeing tunda uji coba pesawat 777x
Penurunan paling tajam terjadi di bisnis kargo maskapai. Permintaan pengiriman melalui jalur udara di 2019 turun 3,3%, paling tajam sejak krisis keuanganglobal 2009, dengan pendapatan merosot 8%.
Pertumbuhan perdagangan dunia menguap, hanya 0,9% pada tahun ini. Angka tersebut turun tajam dari proyeksi IATA di pertengahan tahun ini sebesar 2,5%, dan perkiraan pada tahun lalu mencapai 4,1%.
Cuma untuk tahun depan, IATA memperkirakan, pertumbuhan perdagangan bakal lebih kuat, sebesar 3,3%. Sebab, "Tekanan tahun pemilihan presiden di AS berkontribusi terhadap berkurangnya ketegangan perdagangan," sebut Pearce.
Baca Juga: Dituduh pakai komponen cacat di 737 NG, FAA ancam denda US$ 3,9 juta kepada Boeing
Sementara, langkah meng-grounded Boeing 737 MAX berdampak signifikan pada beberapa maskapai, meskipun jumlahnya kurang dari 0,5% armada global yang terkena dampak langsung.