kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.412.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.645   2,00   0,01%
  • IDX 8.612   -5,26   -0,06%
  • KOMPAS100 1.185   -4,75   -0,40%
  • LQ45 849   -5,56   -0,65%
  • ISSI 307   1,40   0,46%
  • IDX30 438   -1,12   -0,26%
  • IDXHIDIV20 508   -0,68   -0,13%
  • IDX80 132   -0,67   -0,50%
  • IDXV30 139   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 139   -0,10   -0,07%

Ekonomi China 2026: Target 5% Berlanjut, Deflasi Bisa Bertahan hingga 2027


Kamis, 04 Desember 2025 / 04:22 WIB
Ekonomi China 2026: Target 5% Berlanjut, Deflasi Bisa Bertahan hingga 2027
ILUSTRASI. Menurut para penasihat pemerintah dan analis, China kemungkinan akan mempertahankan target pertumbuhan ekonomi sekitar 5% pada 2026.


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Peralihan struktural yang masih tersendat

Ekonomi terbesar kedua dunia itu diperkirakan mencapai target pertumbuhan sekitar 5% tahun ini berkat dukungan kebijakan dan ekspor yang tetap kuat, terbantu oleh meredanya ketegangan tarif dengan Amerika Serikat.

Namun ketidakseimbangan ekonomi justru memburuk karena produksi pabrik melampaui permintaan. Para analis memperkirakan tekanan deflasi akan berlanjut tahun depan walaupun pemerintah berupaya mengurangi kelebihan kapasitas dan perang harga antar perusahaan.

Morgan Stanley memproyeksikan China baru keluar dari deflasi pada 2027. GDP deflator diperkirakan turun 0,7% pada 2026 sebelum naik tipis 0,2% pada 2027—mengakhiri empat tahun deflasi.

Para ekonom sejak lama mendesak China beralih ke model pertumbuhan yang ditopang konsumsi, bukan investasi berbasis utang dan ekspor.

Para pemimpin China pun berjanji meningkatkan porsi konsumsi rumah tangga secara signifikan dalam lima tahun ke depan. Saat ini, konsumsi rumah tangga hanya menyumbang 40% PDB—jauh di bawah Amerika Serikat yang mendekati 70%.

Tonton: 150 WNI Terancam Hukuman Mati di Malaysia, Mayoritas Terjerat Kasus Narkotika

Beberapa penasihat pemerintah menyarankan target konsumsi 45% dalam lima tahun mendatang. Untuk mencapainya, China perlu reformasi struktural besar: memperkuat jaminan sosial serta melonggarkan sistem “hukou” (kartu keluarga internal) yang selama ini memperdalam ketimpangan kota–desa.

Kesimpulan Singkat

China kemungkinan mempertahankan target pertumbuhan 5% pada 2026, meski ekonomi sedang tertekan oleh deflasi, melemahnya konsumsi, dan krisis properti. Pemerintah diperkirakan menjaga stimulus fiskal-moneter tetap agresif, termasuk defisit anggaran besar, pemangkasan suku bunga, dan subsidi konsumsi.

Namun, masalah mendasar—ketidakseimbangan antara produksi dan permintaan, serta ketergantungan pada investasi dan ekspor—masih belum terselesaikan. Untuk memperkuat konsumsi, China harus melakukan reformasi struktural berat seperti memperluas perlindungan sosial dan merevisi sistem hukou. Deflasi bahkan baru diproyeksikan berakhir pada 2027.

Selanjutnya: Investor Asing Serbu Hulu Migas RI! Inggris–Taiwan–Vietnam Berebut Masuk




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×