kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.517.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.005   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.259   -66,16   -0,90%
  • KOMPAS100 1.096   -11,59   -1,05%
  • LQ45 862   -3,97   -0,46%
  • ISSI 222   -3,48   -1,55%
  • IDX30 441   -2,55   -0,58%
  • IDXHIDIV20 531   -2,60   -0,49%
  • IDX80 125   -1,44   -1,14%
  • IDXV30 131   -0,72   -0,55%
  • IDXQ30 146   -0,67   -0,45%

Ekonomi melambat, Beijing kemungkinan akan terima ultimatum Trump soal perang dagang


Kamis, 21 November 2019 / 11:34 WIB
Ekonomi melambat, Beijing kemungkinan akan terima ultimatum Trump soal perang dagang
ILUSTRASI. Perang dagang AS-China sudah berlangsung selama lima bulan. REUTERS/Kevin Lamarque


Sumber: foxnews,CNBC,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Bank sentral China, The People's Bank of China, sudah mengambil sejumlah aksi untuk memerangi perlambatan pertumbuhan ekonomi. Termasuk di antaranya memangkas dua suku bunga kunci pada pekan ini.

Pada Rabu, misalnya, bank sentral menurunkan suku bunga pinjaman utama, yang menjadi suku bunga acuan negara tersebut, untuk kali pertama dalam empat tahun terakhir. Sehari sebelumnya, PBOC juga memangkas tingkat suku bunga repurchase tujuh harian.

Baca Juga: Cemas Gara-Gara Kelakuan Oknum, Investor Asing Makin Getol Menggelar Aksi Jual

Selain menghadapi perlambatan pertumbuhan, China juga menghadapi masalah terkait inflasi. Data Reuters menunjukkan, inflasi konsumen China telah melaju ke level tertinggi hampir delapan tahun yakni mendekati 3,8%. Sebagian didorong oleh melonjaknya harga daging babi sebagai akibat merebaknya Demam Babi Afrika di negara itu, yang menimbulkan dilema bagi bank sentral.

"PBOC semakin khawatir tentang kenaikan inflasi CPI dan ekspektasi inflasi," kata Koo seperti yang dikutip dari Reuters.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×