kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Ekonomi memburuk, Bank Sentral China berikan stimulus hingga CNY 10 miliar


Rabu, 24 Oktober 2018 / 21:04 WIB
Ekonomi memburuk, Bank Sentral China berikan stimulus hingga CNY 10 miliar
ILUSTRASI. Bank sentral China


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pemerintah China merespon atas kemerosotan pasar saham dan perlambatan ekonomi China, dengan melakukan sejumlah stimulus untuk menstabilkan kondisi yang ada. Namun, sejumlah analis meragukan stimulus tersebut bisa ampuh memperbaiki kondisi ekonomi.

Dilansir dari Bloomberg, Rabu (24/10), bank sentral China berencana untuk memberikan CNY 10 miliar atau setara US$ 1,4 miliar kepada China Bond Insurance Co. untuk memberikan dukungan kredit ke perusahaan swasta. Seiring meningkatnya jumlah pinjaman kepada perusahaan, dan untuk memangkas hambatan terhadap investasi asing. Langkah-langkah ini dinilai akan mengamankan pendapatan dan investasi bagi perekonomian China.

Analis memperkirakan pemerintah akan terus memberikan stimulus moneter dan fiskal dalam jumlah terbatas sampai sentimen membaik, walaupun tujuan sebenarnya untuk mengurangi ketergantungan pada utang.

Song Yu dari Gao Hua Securities mengatakan langkah-langkah pelonggaran yang diumumkan baru-baru ini mungkin hanya bersifat moderat terhadap ekonomi secara keseluruhan. Menurutnya hanya berupaya memanfaatkan momentum tersebut sekaligus mengubah persepsi orang-orang melalui sejumlah kebijakan pemerintah.

“Kami berharap langkah-langkah pelonggaran ini bisa berlanjut dan di Minggu mendatang bisa menunjukkan stabilitas pasar dan ekonomi yang jelas,” katanya.

Selasa lalu, saham China melorot 2% di perdagangan saham, yang menandakan ada kekhawatiran investor atas kondisi ekonomi belum membaik meskipun pemerintah telah keluarkan sejumlah kebijakan. Perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS), yang terlalu lama telah mempengaruhi kondisi perekonomian China. Para investor mulai pesimis ada perbaikan ekonomi, dan mengakibatkan saham domestik menjadi pemain terburuk tahun ini.

Presiden Xi Jinping berupaya mengurangi ketergantungan ekonomi terhadap utang dengan mengeluarkan stimulus berupa kebijakan, seperti pengetatan terhadap praktik shadow banking yang menyebabkan tekanan likuiditas. Atas hal itu, Bank sentral China berencana memberikan 10 miliar yuan atau US$ 1,4 miliar kepada China Bond Insurance Co.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×