Sumber: South China Morning Post,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Dewan Negara China, kabinet negara itu, telah mengumumkan langkah-langkah baru untuk meningkatkan perekonomian seiring serangan wabah virus corona.
Melansir South China Morning Post, pengumuman pada hari Selasa itu dilakukan setelah ahli penyakit pernapasan top negara China memperingatkan bahwa prioritas utama dalam krisis kesehatan sekarang adalah untuk membantu orang-orang di pusat wabah dengan memisahkan pasien yang terinfeksi dari orang-orang yang hanya menderita flu musiman.
Sebagian besar langkah-langkah baru Dewan Negara akan berupa pemotongan sementara pajak bisnis, terutama untuk usaha kecil dan menengah di provinsi Hubei, di mana wabah virus corona dimulai.
Baca Juga: Jepang akan uji coba obat HIV untuk pasien virus corona
Dewan Negara juga akan meningkatkan subsidi untuk peternak babi, dan Komisi Pengawasan Aset dan Administrasi (SASAC) milik negara akan memperkenalkan pinjaman berbunga rendah dan potongan harga sewa untuk bisnis yang terkena wabah.
Selain itu, gugus tugas khusus di bawah Dewan Negara untuk memerangi wabah telah mengeluarkan arahan baru yang memerintahkan pejabat lokal untuk mengambil pendekatan yang fleksibel dalam mengendalikan penyakit dan menjaga ekonomi di jalur yang benar.
"Semua daerah harus mengikuti hukum dan peraturan yang relevan dan melakukan analisis dinamis terhadap situasi ini," kata kantor berita negara Xinhua mengutip arahan tersebut.
Baca Juga: Trump kecam usulan pembatasan perdagangan dengan China
"Segera setelah jumlah infeksi menunjukkan penurunan yang konsisten, dan penyakit ini bisa diperangi secara efektif, masing-masing daerah harus mengambil kesempatan untuk menurunkan atau mengangkat respons darurat mereka," demikian bunyi lanjutan arahan tersebut.
Serangkaian kebijakan ini mencerminkan kepedulian yang mendalam di antara kepemimpinan negara untuk mendorong dimulainya kembali produksi bisnis yang normal, sementara juga menghentikan penyebaran penyakit.
Virus corona, yang secara luas diyakini berasal dari pasar makanan laut dan daging di Wuhan di Cina tengah, sejauh ini telah menginfeksi lebih dari 70.000 di seluruh dunia dan menewaskan lebih dari 1.800 orang, sebagian besar di China daratan.
Baca Juga: Terdampak corona, begini pengaruhnya terhadap sektor konstruksi
Berbicara di kota Guangzhou di China selatan, Zhong Nanshan, salah satu pakar penyakit pernapasan Tiongkok, mengatakan bahwa penularan dari manusia ke manusia terus berlanjut di Wuhan dan kunci untuk menghentikannya adalah memisahkan pasien virus corona dari mereka yang terkena influenza musiman.
“Penurunan kasus yang dikonfirmasi di Wuhan tidak jelas. Wuhan adalah kunci dari pertempuran ini, di mana 80% pasien berada di Wuhan dan 90% kasus kematian ada di Wuhan atau sekitarnya,” kata Zhong kepada South China Morning Post.
Baca Juga: Virus corona terus teror Singapura, empat lagi terjangkit Covid-19
Sementara itu, data Reuters menunjukkan, China melaporkan infeksi virus corona terbaru yang paling sedikit sejak Januari pada hari Selasa. Selain itu, jumlah kematian harian juga merupakan yang terendah selama seminggu. Akan tetapi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan data yang menyatakan epidemi telah melambat masih harus dilihat dengan hati-hati.
Kepala rumah sakit terkemuka di pusat kota Wuhan di China, meninggal karena penyakit tersebut. Kematian dokter tersebut menjadi salah satu korban paling menonjol sejak penyakit ini pertama kali muncul pada akhir tahun lalu.
Baca Juga: Ekonomi tertekan, penyaluran kredit kuartal I-2020 diprediksi melambat lebih dalam
Reuters juga memberitakan, wabah virus corona memang mengganggu ekonomi global. Keuntungan perusahaan diprediksi tergerus, harga minyak jatuh dan pasar saham merosot setelah Apple Inc mengeluarkan peringatan akan penurunan pendapatan karena gangguan penyakit menyebabkan terganggunya rantai pasokan global.