kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.351.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.747   21,00   0,13%
  • IDX 8.417   46,45   0,55%
  • KOMPAS100 1.166   6,42   0,55%
  • LQ45 850   5,80   0,69%
  • ISSI 294   1,08   0,37%
  • IDX30 445   1,55   0,35%
  • IDXHIDIV20 514   5,58   1,10%
  • IDX80 131   0,59   0,45%
  • IDXV30 137   0,45   0,33%
  • IDXQ30 142   1,41   1,00%

Ekspansi Agresif, BYD Targetkan 2.000 Titik Penjualan di Eropa


Senin, 17 November 2025 / 21:17 WIB
Ekspansi Agresif, BYD Targetkan 2.000 Titik Penjualan di Eropa
ILUSTRASI. Suasana ruang pamer diler mobil listrik di Jakarta, Jumat (12/9/2025). Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengumumkan tidak memperpanjang insentif untuk mobil listrik CBU. Dengan keputusan tersebut, maka subsidi untuk roda empat bertenaga baterai yang masih diimpor secara utuh ini akan berakhir pada Desember 2025. Berhentinya insentif bertujuan agar para produsen bisa beralih dengan memproduksi di dalam negeri. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - FRANKFURT. Produsen mobil terbesar China, BYD, berencana menggandakan jaringan penjualannya di Eropa hingga akhir tahun depan sebagai bagian dari strategi ekspansi agresif di pasar benua biru.

“Pada akhir 2025, kami akan hadir dengan 1.000 titik penjualan di Eropa, dan tahun berikutnya jumlah itu akan kami gandakan,” ujar Maria Grazia Davino, Regional Managing Director BYD untuk Eropa, dalam sebuah acara di Frankfurt, Senin (17/11/2025).

Baca Juga: Sinyal Bearish Muncul, Inflow 10.000 BTC Ancam Stabilitas Harga Bitcoin

Davino, yang membawahi pasar Jerman, Eropa Timur, dan Skandinavia, menegaskan bahwa kedekatan dengan konsumen menjadi kunci bagi BYD untuk bersaing dengan pemain mapan.

“Sejalan dengan kompetitor sukses lainnya, kami perlu memenangkan kedekatan dengan pelanggan Eropa,” katanya.

BYD mengusung “strategi lokalisasi jangka panjang” di kawasan tersebut. Saat ini, produsen mobil tersebut telah hadir di 29 negara Eropa.

Salah satu langkah penting adalah pembangunan pabrik pertama di Eropa yang segera dibuka di Hongaria.

Selain itu, BYD juga berencana membuka pabrik kedua di Turki dan sedang mempertimbangkan lokasi pabrik ketiga, dengan Spanyol menjadi kandidat utama.

Baca Juga: Australia Siap Investasi AU$ 2 Miliar di Infrastruktur Asia Tenggara, Indonesia Siap?

Penjualan BYD di Eropa melonjak lebih dari tiga kali lipat menjadi 80.807 unit pada Januari–September 2025 dibandingkan periode yang sama tahun lalu, setelah perusahaan mulai memasarkan kendaraan plug-in hybrid (PHEV) selain mobil listrik murni (EV).

“Melakukan lokalisasi di kawasan yang matang seperti Eropa adalah proyek yang sangat penting. Ini membutuhkan pengetahuan, dedikasi, investasi, dan sumber daya di semua tingkatan,” ujar Davino.

Selanjutnya: Optik Melawai Gelar Pemeriksaan Mata Gratis dan Donasikan Kacamata di Jakarta Barat

Menarik Dibaca: 14 Inspirasi Warna Cat Dapur yang Bikin Mood Naik dan Ruangan Terlihat Lebih Cerah




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×