kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekspansi Manufaktur ke Eropa, Pfizer Investasikan US$ 2,5 Miliar


Sabtu, 03 Desember 2022 / 11:22 WIB
Ekspansi Manufaktur ke Eropa, Pfizer Investasikan US$ 2,5 Miliar
ILUSTRASI. Pfizer Inc menginvestasikan lebih dari US$ 2,5 miliar di pabrik pembuatan obat Belgia dan Irlandia.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS), Pfizer Inc, menginvestasikan lebih dari US$ 2,5 miliar di pabrik pembuatan obat Belgia dan Irlandia. Pfizer tengah bersiap meluncurkan produk baru yang diharapkan bisa menggantikan pendapatan yang hilang akibat paten berakhir dan penjualan vaksin Covid-19 yang menurun.

Dilansir Reuters pada Sabtu (3/12), salah satu perusahaan farmasi terbesar di dunia ini mengatakan bahwa pihaknya berencana membelanjakan lebih dari € 1,2 miliar (US$ 1,26 miliar) untuk memperluas pabriknya di Puurs, Belgia, dan investasi di pabrik Dublin, Irlandia.

Pfizer dalam siaran pers mengumumkan bahwa beberapa proyek yang terkait dengan investasi sudah berjalan di Belgia. Sementara yang lain direncanakan akan dimulai awal tahun 2023. Di pabrik Irlandia, perluasan diharapkan dimulai pada 2024 dan akan selesai pada 2027.

Baca Juga: Isi Kekosongan Stok di Daerah, Pemerintah Datangkan 5 Juta Dosis Vaksin Pfizer

Pabrik di Puurs memainkan peran kunci dalam produksi suntikan vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Pfizer dengan mitra dari Jerman, BioNTech, menggunakan teknologi messenger RNA (mRNA). Produksi vaksin Covid-19 dimulai pada akhir tahun 2020, ketika Eropa dan AS mulai melakukan upaya untuk mengatasi pandemi.

Pendapatan Pfizer diperkirakan mencapai US$ 100 miliar di tahun ini. Perkiraan itu lebih dari dua kali lipat pada pra-pandemi karena tingginya penjualan vaksin Covid-19 dan pengobatan Paxlovid.

Akan tetapi, penjualan terkait Covid-10 diperkirakan akan turun tajam selama beberapa tahun ke depan. Pfizer juga menghadapi perlindungan paten yang hilang untuk beberapa obat laris setelah tahun 2025, seperti pengobatan kanker Ibrance dan obat artritis Xeljanz.

Baca Juga: Pfizer Akuisisi Global Blood Therapeutics Senilai US$ 5,4 Miliar

Investasi yang cukup besar dan penciptaan lapangan kerja di Eropa datang pada saat yang kritis bagi kawasan ini karena perusahaan sedang berjuang dengan melonjaknya biaya energi, tenaga kerja, bahan baku dan utang, yang memicu kekhawatiran atas resesi.

Krisis telah menghantam industri padat energi, seperti pupuk dan bahan kimia. Hal itu mendorong pebisnis untuk mengalihkan manufaktur ke lokasi di mana energi murah, seperti di AS. Produsen obat juga telah memperingatkan bahwa biaya energi berisiko merusak produksi obat generik di Eropa untuk membuat wilayah itu lebih mandiri.

Pfizer berharap memperkenalkan sebanyak 19 obat baru selama satu setengah tahun ke depan, termasuk perawatan untuk kolitis ulserativa dan migrain, serta vaksinnya untuk virus pernapasan syncytial (RSV).

Ekspansi di Irlandia akan menambah sekitar 400 hingga 500 pekerjaan. Pfizer akan memproduksi lebih banyak jumlah zat obat di lokasi tersebut dengan menghasilkan bahan untuk obat dan vaksin biologis. Di Belgia, Pfizer memperluas kapasitas lini produksi Puurs untuk memfinalisasi dan mengemas dosis zat obat.

Baca Juga: Untung Besar dari Jualan Vaksin, Pfizer Semakin Gencar Ekspansi

Adapun, proyek-proyek baru akan menghasilkan 250 pekerjaan tambahan di pabrik Belgia yang tenaga kerjanya telah berkembang menjadi 4.500 orang dari 2.800 sebelum pandemi.

Pfizer juga telah menghabiskan banyak uang untuk memperluas kapasitas produksinya di AS. Produsen obat yang berbasis di New York ini telah mengumumkan rencana untuk memperluas pabriknya di Kalamazoo, Michigan, Rocky Mount, North Carolina, dan McPherson, Kansas.

Pfizer juga mengatakan akan menghabiskan hampir US$ 1 miliar untuk meningkatkan kemampuannya menghasilkan terapi gen di lokasi Massachusetts dan Carolina Utara.




TERBARU

[X]
×