Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Defisit neraca berjalan AS menyusut pada kuartal ketiga karena ekspor melonjak ke rekor tertinggi, data menunjukkan pada hari Rabu.
Departemen Perdagangan mengatakan bahwa defisit neraca berjalan, yang mengukur arus barang, jasa, dan investasi masuk dan keluar negeri, menyusut 9,1% menjadi US$ 217,1 miliar pada kuartal terakhir. Catatan ini adalah defisit terkecil sejak kuartal kedua 2021.
Kesenjangan transaksi berjalan mewakili 3,4% dari produk domestik bruto alias turun dari 3,8% pada kuartal kedua.
Amerika Serikat sekarang menjadi pengekspor bersih minyak mentah dan bahan bakar. Meskipun defisit tetap lebar, namun tidak berdampak pada kurs dolar karena statusnya sebagai mata uang cadangan.
Baca Juga: Tesla Dikabarkan Akan PHK dan Membekukan Perekrutan Karyawan
Ekspor barang meningkat US$ 7,2 miliar hingga menyentuh rekor US$ 547,0 miliar, didorong oleh emas non-moneter dan barang modal seperti mesin dan suku cadang pesawat sipil serta mesin industri lainnya. Namun ekspor kedelai dan jagung turun.
Di sisi lain, impor barang turun US$ 32,5 miliar menjadi US$ 818,2 miliar disebabkan oleh penurunan yang meluas pada barang-barang konsumsi serta material industri.
Penurunan barang konsumsi dipimpin oleh peralatan rumah tangga. Impor telah melambat karena bisnis menilai kebutuhan inventaris mereka di tengah lesunya permintaan domestik dengan latar belakang kenaikan suku bunga yang agresif oleh Federal Reserve.