CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Ekspor Merosot, China Pasrah pada Perbankan dan Pemerintah


Rabu, 04 Februari 2009 / 14:45 WIB


Reporter: Femi Adi Soempeno |


BEIJING. Industri manufaktur China terjungkal untuk bulan yang ke-empat seiring dengan ekspor yang merosot karena resesi global.

Indeks Purchasing Managers melonjak dari 41,2 menjadi 45,3 di bulan Januari ini. Hal ini dibeberkan oleh China Federation of Logistics and Purchasing. Jika angka ini dibawah 50, maka artinya terjadi penyusutan.

Lambatnya perekononomian Negeri Tirai Bambu ini telah membuat 20 juta migran pulang ke kampung halamannya, dan semakin meningkatkan risiko ketidakstabilan sosial. Namun menurut IMF, China masih memiliki ruang yang cukup "nyaman" dengan guliran paket stimulus sebesar 4 triliun yuan atau setara dengan US$ 585 miliar.

"Perkonomian China secara bertahap akan pulih setelah menyentuh level yang paling rendah," kata Zhang Liqun, Economist untuk State Council Development and Research Center. Menurutnya, tren perekonomian China akan menaik di kuartal pertama tahun ini.

Indeks pesanan ekspor naik menjadi 33,7 dari 30,7 di bulan Desember. Indeks produksi juga melompat menjadi 45,5 dari 39,4. Indeks pesanan baru mengangkasa menjadi 45 dari 37,3. Dan indeks pengangguran anjlok menjadi 43,0 dari 43,3.

Di bulan November, indeks tersebut sempat terperosok ke level yang paling rendah sejak survei dumulai pada tahun 2005.

Survei yang dilakukan terhadap 500 perusahaan China di 60 kota di bulan Desember dan awal Januari menunjukkan bahwa 60% dari mereka telah berhasil mengurangi persediaan mereka dalam satu atau dua bulan belakangan, lebih cepat ketimbang sebelumnya yang menghabiskan waktu tiga hingga empat bulan. Survei ini dibuat oleh Nomura Holding Company.

Sun Mingchun, Ekonom Nomura di Hong Kong mengatakan, perekonomian China kemungkinan telah menyentuh titik terendahnya pada kuartal ini dan akan meloncat kembali ke atas dengan stimulus dari pemerintah dan meningkatnya pinjaman perbankan.

Perbankan China kemungkinan telah menawarkan pinjaman anyar senilai 1,2 triliun yuan pada bulan Januari lalu. Sementara itu pemerintah China juga telah mulai membenamkan investasinya untuk alokasi kedua paket stimulus perekonomian senilai 130 miliar yuan. Sebelumnya, pemerintah hanya mengucurkan 100 miliar yuan saja.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×