kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.307.000   8.000   0,35%
  • USD/IDR 16.680   -27,00   -0,16%
  • IDX 8.391   -3,35   -0,04%
  • KOMPAS100 1.160   -7,83   -0,67%
  • LQ45 845   -8,63   -1,01%
  • ISSI 290   -0,83   -0,29%
  • IDX30 444   -0,53   -0,12%
  • IDXHIDIV20 511   -2,43   -0,47%
  • IDX80 131   -0,99   -0,75%
  • IDXV30 138   -0,38   -0,28%
  • IDXQ30 140   -0,92   -0,65%

Eksportir AS Optimistis Perdagangan dengan China Pulih Usai Kesepakatan Xi-Trump


Senin, 10 November 2025 / 17:05 WIB
Eksportir AS Optimistis Perdagangan dengan China Pulih Usai Kesepakatan Xi-Trump
ILUSTRASI. Eksportir AS optimis pulihkan hubungan dagang dengan China di CIIE 2025, menyusul kesepakatan Xi-Trump. Peluang bisnis baru terbuka.


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Para eksportir produk pertanian Amerika Serikat (AS) menaruh harapan tinggi terhadap pemulihan hubungan dagang dengan China, menyusul tercapainya kesepakatan kerangka kerja (framework agreement) antara kedua negara bulan lalu.

Optimisme tersebut tampak jelas di paviliun AS pada ajang China International Import Expo (CIIE), pameran impor terbesar di China yang berlangsung sejak 5 November hingga 10 November 2025 di Shanghai.

“Saya pikir banyak orang yang sangat berharap. Mereka datang ke sini untuk mencari pelanggan baru dan peluang kemitraan baru,” ujar Jeffrey Lehman, Ketua American Chamber of Commerce (AmCham) Shanghai, yang menaungi lebih dari 1.000 perusahaan anggota.

Tahun ini, paviliun AS menampilkan pameran dari berbagai asosiasi industri seperti anggur, ginseng, dan kentang, dengan area yang 50% lebih besar dibandingkan tahun lalu.

Sinyal Positif dari Pertemuan Xi-Trump

CIIE tahun ini digelar hanya seminggu setelah pertemuan antara Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump di Busan, Korea Selatan, yang menghasilkan kesepakatan untuk mencabut sebagian tarif dan pembatasan ekspor yang diberlakukan awal tahun ini.

Baca Juga: China Tangguhkan Larangan Ekspor Galium dan Germanium ke AS hingga 2026

Langkah tersebut membawa angin segar bagi eksportir AS, terutama untuk komoditas kedelai dan sorgum, yang sempat terkena dampak langsung dari perang dagang.

“Kami memang sudah berencana hadir sebelum pertemuan di Busan, karena kami tidak ingin menyerah pada hubungan ini,” kata Jim Sutter, CEO U.S. Soybean Export Council (USSEC).

“Kami ingin mempertahankan dan memperkuat kerja sama, meskipun sempat ada masa sulit,” tambahnya.

China sempat menghentikan pembelian kedelai dari panen AS 2025 akibat meningkatnya ketegangan perdagangan, namun kini telah kembali melakukan pembelian, menjadi sinyal positif bagi normalisasi hubungan dagang.

Ketua U.S. Grains and BioProducts Council, Mark Wilson, menilai pengiriman terbaru kedelai dan sorgum ke China menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Sebelum konflik dagang, China menyerap 95% ekspor sorgum AS, katanya.

“Saya berharap dialog antarnegara terus berlanjut, karena selama komunikasi berjalan, selalu ada peluang untuk menyelesaikan masalah,” ujarnya.

Surplus Dagang China Masih Jadi Sorotan

Meski suasana di CIIE 2025 terbilang positif, sejumlah analis menilai gencatan dagang Xi-Trump masih bersifat rapuh dan belum menyentuh akar persoalan.

Kedelai asal AS masih dikenakan tarif sebesar 13%, membuat harganya kurang kompetitif dibandingkan produk dari Brasil, menurut analis pasar.

Baca Juga: Ekspor China Tumbang, Dampak Tarif Tinggi AS Mulai Terasa

CIIE yang diluncurkan pada 2018 oleh Presiden Xi Jinping bertujuan menampilkan komitmen China terhadap perdagangan bebas serta menepis kritik atas surplus dagang besar yang dimilikinya. Namun, surplus tersebut justru terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Tahun ini, surplus perdagangan China diperkirakan melampaui rekor tahun lalu sebesar sekitar US$1 triliun, karena eksportir China berupaya menutupi penurunan penjualan ke AS akibat tarif tinggi dengan memperluas pasar ke negara lain—meski kadang dengan margin tipis atau kerugian demi menjaga pangsa pasar.

CIIE 2025 Catat Rekor Baru

Menurut Kementerian Perdagangan China, lebih dari 155 negara, wilayah, dan organisasi internasional berpartisipasi dalam CIIE 2025, dengan lebih dari 4.100 perusahaan asing ikut serta.

Perusahaan-perusahaan AS kembali menjadi peserta dengan area pameran terbesar selama tujuh tahun berturut-turut.

Media pemerintah melaporkan bahwa nilai transaksi potensial (intended turnover) yang dihasilkan dari pameran mencapai US$83,49 miliar, naik 4,4% dibandingkan tahun lalu dan menjadi rekor tertinggi sejak pameran pertama kali digelar.

Selanjutnya: Dampak Maraknya Industri, Keanekaragaman Hayati di Wilayah Adat Terancam

Menarik Dibaca: 13 Cara Alami Mengobati Kolesterol Tinggi yang Efektif




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×