kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.969.000   -22.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.875   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.613   -20,90   -0,32%
  • KOMPAS100 952   -3,65   -0,38%
  • LQ45 742   -2,91   -0,39%
  • ISSI 210   0,12   0,06%
  • IDX30 386   -1,41   -0,36%
  • IDXHIDIV20 465   -1,90   -0,41%
  • IDX80 108   -0,27   -0,25%
  • IDXV30 113   -0,30   -0,26%
  • IDXQ30 127   -0,67   -0,52%

Elon Musk Angkat Kaki dari Pemerintahan Donald Trump, Bagaimana Nasib DOGE?


Kamis, 24 April 2025 / 14:06 WIB
Elon Musk Angkat Kaki dari Pemerintahan Donald Trump, Bagaimana Nasib DOGE?
ILUSTRASI. Dipimpin oleh Elon Musk, DOGE memelopori serangkaian pemutusan kontrak, pemangkasan anggaran, dan pengurangan layanan publik . REUTERS/Carlos Barria


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Dalam perkembangan signifikan yang mengguncang struktur internal pemerintahan Presiden Donald Trump, dua sumber pemerintahan mengonfirmasi bahwa para anggota kabinet akan mengambil langkah-langkah untuk membatasi pengaruh pegawai Department of Government Efficiency (DOGE) dan merebut kembali kendali atas anggaran serta kebijakan kepegawaian, menyusul keputusan Elon Musk untuk mundur dari peran aktifnya di lembaga tersebut.

DOGE, lembaga eksperimental yang dibentuk melalui perintah eksekutif pada hari pertama masa jabatan Trump, telah menjadi simbol utama agenda pemangkasan birokrasi.

Dipimpin oleh Elon Musk, DOGE memelopori serangkaian pemutusan kontrak, pemangkasan anggaran, dan pengurangan layanan publik dalam upaya mengurangi defisit dan menyusutkan tenaga kerja federal.

Namun, dalam pernyataannya pada Selasa lalu, Musk mengumumkan bahwa ia akan memangkas keterlibatan waktu pemerintahannya menjadi hanya satu atau dua hari per minggu untuk fokus pada Tesla, perusahaannya yang sedang mengalami tekanan finansial berat.

Baca Juga: Elon Musk Mundur dari DOGE Bulan Depan, Fokus Selamatkan Tesla Usai Laba Anjlok 71%

Dengan masa jabatannya sebagai special government employee yang diperkirakan berakhir pada akhir Mei, masa depan DOGE menjadi sorotan.

Ketegangan Internal dan Oposisi dari Kabinet

Ketidaksukaan terhadap DOGE dan dominasi Musk telah lama muncul di kalangan kabinet. Para sekretaris lembaga federal, seperti Marco Rubio (Menteri Luar Negeri) dan Sean Duffy (Menteri Perhubungan), secara terbuka bentrok dengan Musk dalam pertemuan kabinet Maret lalu, menyuarakan kekhawatiran tentang pemotongan anggaran yang mengancam keamanan penerbangan dan efektivitas lembaga pembangunan internasional seperti USAID.

Sumber pemerintah mengungkapkan bahwa tanpa sosok Musk sebagai penyeimbang yang kuat, para menteri kabinet kini memiliki ruang lebih luas untuk memaksakan strategi efisiensi yang lebih terarah dan berdampak jangka panjang.

Reposisi Peran Teknokrat Muda

DOGE, yang sebagian besar diawaki oleh para insinyur muda rekrutan Musk dari perusahaan-perusahaannya seperti SpaceX dan X, akan mengalami restrukturisasi internal. Kredibilitas dan otoritas para teknokrat muda tersebut kini dipertanyakan, mengingat pengalaman minim mereka di sektor pemerintahan.

Baca Juga: Aturan Ketat di Jet Pribadi Elon Musk Bocor, Awak Kabin Dilarang Berbasa-basi!

Peninjauan terhadap kualifikasi mereka telah dimulai dan diperkirakan akan mengurangi pengaruh mereka secara signifikan dalam penentuan arah kebijakan.

Perubahan Kepemimpinan: Siapa Pengganti Musk?

Amy Gleason, yang ditunjuk sebagai Administrator Sementara DOGE oleh Gedung Putih pada Februari, menjadi kandidat utama pengganti Musk.

Namun, peran resmi Musk dalam DOGE telah menuai kebingungan, dengan pernyataan publik Presiden Trump yang menyebutnya sebagai pimpinan, bertentangan dengan pernyataan resmi pengadilan yang menyatakan Musk tidak bekerja di lembaga tersebut.

Juru bicara Gedung Putih, Harrison Fields, membantah bahwa kepergian Musk akan memengaruhi arah kebijakan DOGE. “DOGE telah dirancang agar kabinet memiliki otonomi dalam pemotongan anggaran. DOGE hanyalah elemen pendukung,” ujarnya.

Pernyataan ini mencerminkan keyakinan Gedung Putih bahwa DOGE telah mencapai momentum institusional, dengan arah kebijakannya yang kini dijalankan secara otomatis oleh lembaga-lembaga terkait, tanpa perlu pengawasan langsung dari Musk.

Baca Juga: Trump Bikin Elon Musk Rugi Triliunan! Kekayaan Anjlok Jadi di Bawah Rp 5.060 Triliun

Pengamat seperti Nick Bednar, profesor hukum dari University of Minnesota, menyebut bahwa restrukturisasi yang dipelopori DOGE telah menjadi bagian dari budaya institusional baru di pemerintahan.

“Kereta sudah keluar dari stasiun, dan sulit untuk dihentikan,” katanya, menekankan bahwa banyak pemangkasan yang sudah diterapkan kemungkinan tidak akan dibatalkan, bahkan setelah Musk mundur.

Efek Jangka Panjang dan Reaksi Publik

Meski DOGE secara teknis berhasil memangkas biaya operasional dan meningkatkan efisiensi struktural, kritik terhadap dampak sosialnya terus meningkat. Ribuan pekerja federal kehilangan pekerjaan, layanan publik menyusut, dan kepercayaan terhadap netralitas pemerintahan dipertanyakan.

Tom Schatz, presiden Citizens Against Government Waste, menyatakan bahwa mundurnya Musk justru bisa meningkatkan efektivitas DOGE.
“Musk adalah tokoh kontroversial yang menarik perhatian besar. Dengan dia mengambil peran lebih kecil, fokus akan kembali pada hasil, bukan pada personalitas.”

Selanjutnya: Bapanas Sebut Harga Beras Cenderung Stabil Saat Panen Melimpah

Menarik Dibaca: Harga Emas Hari Ini Memantul Naik Pasca-Turun Tajam 2,7% Kemarin



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×