Sumber: The Guardian | Editor: Noverius Laoli
Namun, meskipun ramalan mengenai siapa yang akan menjadi triliuner pertama menarik perhatian publik, sejumlah akademisi mengkritik akumulasi kekayaan yang luar biasa ini sebagai sebuah penyakit sosial.
Menurut sebuah laporan, 1% orang terkaya di dunia menghasilkan emisi karbon lebih banyak daripada 66% orang termiskin, yang menjadi pendorong utama krisis iklim.
Dalam perkembangan terkait, Musk baru-baru ini menghadapi kontroversi setelah ia mengunggah tautan wawancara antara mantan pembawa acara Fox News Tucker Carlson dan podcaster Darryl Cooper, yang menyebarkan narasi kontroversial mengenai Holocaust.
Baca Juga: Kapitalisasi di Atas Rp 100 Triliun, Cermati Saham Big Cap Berikut!
Unggahan tersebut menuai reaksi keras dari publik, hingga akhirnya dihapus oleh Musk.
Musk juga menyatakan dukungannya terhadap Donald Trump dalam pemilihan presiden mendatang, yang akan berlangsung pada November. Wakil Presiden Kamala Harris dari Partai Demokrat juga ikut serta dalam pemilihan tersebut.