kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.564.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 16.305   -35,00   -0,22%
  • IDX 7.080   122,90   1,77%
  • KOMPAS100 1.053   23,69   2,30%
  • LQ45 827   25,88   3,23%
  • ISSI 213   1,79   0,85%
  • IDX30 425   13,62   3,31%
  • IDXHIDIV20 508   17,23   3,51%
  • IDX80 120   2,84   2,41%
  • IDXV30 124   2,46   2,02%
  • IDXQ30 140   4,41   3,25%

Elon Musk Khawatir atas Donasi MacKenzie yang Capai Rp 260 Triliun, Ini Alasannya


Rabu, 15 Januari 2025 / 13:13 WIB
Elon Musk Khawatir atas Donasi MacKenzie yang Capai Rp 260 Triliun, Ini Alasannya
Mantan istri Jeff Bezos dan miliarder, MacKenzie Scott telah donasikan US$ 16 miliar atau sekitar Rp 260 triliun lebih untuk kegiatan filantropinya.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  MacKenzie Scott, mantan istri pendiri Amazon Jeff Bezos, telah menyumbangkan lebih dari US$ 16 miliar atau sekitar Rp 260 triliun (kurs Rp 16.250) untuk amal melalui inisiatif Yield Giving miliknya. 

Donasi ini menjadi salah satu kontribusi filantropi terbesar dalam beberapa tahun terakhir. 

Melansir The Times of India, Rabu (15/1/2025), pendekatan Scott yang berbasis kepercayaan menawarkan hibah tanpa batas kepada berbagai lembaga nirlaba, memberikan mereka kebebasan untuk menggunakan dana sesuai kebutuhan.  

Upaya Scott menuai pujian luas karena dianggap mampu mentransformasi filantropi. Namun, tidak semua pihak sepakat dengan pendekatannya. 

Baca Juga: Elon Musk Sebut Donasi Amal MacKenzie Scott US$ 19 Miliar Memprihatinkan

Elon Musk, miliarder teknologi dan CEO Tesla, menyampaikan kekhawatirannya terhadap sasaran donasi Scott, terutama terkait isu kesetaraan ras, hak imigran, dan keadilan LGBTQ.  

Melalui media sosial, Musk merespons unggahan pengusaha John LeFevre yang mempertanyakan efektivitas kontribusi Scott dalam mengatasi masalah global yang mendesak. 

Musk sependapat bahwa fokus Scott berpotensi mempromosikan ideologi yang memecah belah, alih-alih menyatukan masyarakat atau menyelesaikan isu yang lebih mendasar.  

Baca Juga: Heboh Kabar Elon Musk akan Akuisisi TikTok: Hanya Fiksi Belaka!

Inisiatif Yield Giving menawarkan pendekatan baru dalam filantropi dengan menyediakan hibah berbasis kepercayaan tanpa syarat ketat. 

Pada tahun 2024, Scott memperkenalkan proses aplikasi terbuka untuk pendanaan, yang menarik lebih dari 6.000 pendaftar. Akhirnya, sebanyak 360 organisasi menerima total donasi US$ 640 juta, melampaui komitmen awal Scott.  

Scott juga mulai menerapkan strategi donasi berulang untuk memperkuat dampak jangka panjang. Beberapa organisasi, seperti CAMFED yang mendukung pendidikan anak perempuan di Afrika, dan Enterprise Community Partners, yang sebelumnya menerima US$ 50 juta pada 2020, mendapatkan tambahan dana jutaan dolar.  

Baca Juga: Elon Musk Sebut Donasi Amal Mantan Istri Jeff Bezos Memprihatinkan

Strategi donasi berulang ini mencerminkan komitmen Scott dalam membangun kemitraan jangka panjang dengan lembaga nirlaba. 

Pendekatannya yang fleksibel memungkinkan organisasi penerima untuk merencanakan program dengan lebih efektif dan menghasilkan dampak yang lebih besar.

Banyak penerima menggambarkan metode Scott sebagai terobosan yang membawa perubahan nyata bagi komunitas yang dilayani.  

Selanjutnya: Penjualan SBN Ritel via Bank Mandiri Capai Rp 23 Triliun di Sepanjang 2024

Menarik Dibaca: Berikut Cara Transaksi di BCA Saat di Luar Negeri



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×