kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Elon Musk: Tesla berencana untuk memasok ventilator yang disetujui FDA tanpa biaya


Rabu, 01 April 2020 / 11:13 WIB
Elon Musk: Tesla berencana untuk memasok ventilator yang disetujui FDA tanpa biaya
ILUSTRASI. Tesla berencana untuk memasok ventilator yang disetujui FDA tanpa biaya. REUTERS/Joe Skipper TPX IMAGES OF THE DAY


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Eksekutif Elon Musk mengatakan pada hari Selasa bahwa Tesla Inc memiliki ventilator yang disetujui FDA (Food and Drug Administration) untuk dapat dikirim gratis ke rumah sakit di daerah di mana produsen mobil listrik berada.

"Biaya perangkat & pengiriman gratis. Satu-satunya syarat adalah bahwa ventilasi dibutuhkan segera untuk pasien, tidak disimpan di gudang. Tolong saya atau @Tesla tahu," kata Musk dalam tweet.

Baca Juga: Putin kirim pasokan medis untuk bantu AS perang melawan virus corona

Tesla tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang berapa banyak ventilator yang ditawarkan, atau bagaimana perusahaan akan memprioritaskan permintaan.

Pemerintah di seluruh dunia telah mengimbau produsen mobil dan perusahaan dirgantara membantu pengadaan atau membuat ventilator dan peralatan medis lainnya di tengah wabah koronavirus yang menyebar cepat, yang telah menginfeksi lebih dari 777.000 orang di seluruh dunia dan menewaskan lebih dari 37.500.

Baca Juga: Trump mulai panik terhadap wabah virus corona yang mengancam warga AS

Di Amerika Serikat, negara-negara yang dilanda pandemi telah memohon administrasi Trump dan produsen untuk mempercepat produksi ventilator untuk mengatasi lonjakan pasien.

Awal pekan ini, Ford Motor Co (FN) mengatakan akan memproduksi 50.000 ventilator selama 100 hari ke depan di pabrik di Michigan bekerja sama dengan unit kesehatan General Electric, dan kemudian dapat membangun 30.000 per bulan sesuai kebutuhan untuk merawat pasien yang menderita coronavirus. 


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×