Sumber: Cointelegraph | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Tokenisasi diproyeksikan akan mentransformasi industri keuangan dengan kecepatan yang bahkan melampaui disrupsi digital terhadap media konvensional, seperti surat kabar cetak dan musik fisik.
Hal ini disampaikan Presiden perusahaan pembayaran kripto MoonPay Keith Grossman dilansir dari laman Cointelegraph Senin (22/12/2025).
Menurut Grossman, kekhawatiran bahwa digitalisasi akan menghancurkan industri media pada akhirnya tidak terbukti.
Baca Juga: Amorim Sesalkan Nasib Buruk Manchester United Usai Tumbang di Kandang Villa
Sebaliknya, teknologi digital justru memaksa media berevolusi. Hal serupa, kata dia, kini tengah terjadi di sektor keuangan melalui tokenisasi aset dunia nyata atau real-world assets (RWA).
“Ini bukan lagi sekadar konsep. BlackRock sudah menawarkan produk dana bertokenisasi. Franklin Templeton menjalankan dana pasar uang bertokenisasi di blockchain publik. Bank-bank global besar juga mulai menguji penyelesaian transaksi on-chain, simpanan bertokenisasi, hingga pergerakan aset secara real time,” ujar Grossman.
Ia menegaskan, institusi keuangan besar seperti Citigroup, Bank of America, hingga JPMorgan Chase tidak akan menghilang.
Namun, mereka akan bertransformasi ke dalam bentuk baru, sebagaimana perusahaan media yang tetap bertahan setelah peralihan ke distribusi digital pada akhir 1990-an dan awal 2000-an.
Menurutnya, pihak yang akan bertahan dan menjadi pemenang dalam era keuangan bertokenisasi adalah mereka yang mampu beradaptasi lebih cepat, bukan yang mencoba menghambat perubahan menuju sistem keuangan global berbasis blockchain.
Baca Juga: Samsung Biologics Akuisisi Fasilitas Produksi Obat GSK di AS Senilai US$280 Juta
Tokenisasi Ubah Cara Kerja Pasar Keuangan
Tokenisasi aset dunia nyata menawarkan sejumlah keunggulan, mulai dari akses pasar 24 jam sehari, perluasan pasar ke skala global, biaya transaksi yang lebih rendah akibat berkurangnya perantara, hingga waktu penyelesaian transaksi yang jauh lebih singkat—dari hitungan hari menjadi menit.
Pada September lalu, Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) bersama Commodity Futures Trading Commission (CFTC) merilis pernyataan bersama terkait penyusunan kerangka regulasi untuk mendukung pasar modal yang beroperasi 24/7.
Peralihan menuju perdagangan tanpa henti ini menandai perubahan besar dibandingkan sistem pasar tradisional yang selama ini tutup pada malam hari, akhir pekan, dan hari libur.
Baca Juga: Pasar Kecewa Sikap BOJ, Yen Melemah ke Level Terendah dalam 17 Bulan
Sejalan dengan itu, pada Desember, Depository Trust and Clearing Corporation (DTCC) lembaga kliring dan penyelesaian transaksi yang memproses sekitar US$3,7 kuadriliun volume transaksi sepanjang 2024 mendapat persetujuan dari SEC untuk mulai menawarkan instrumen keuangan bertokenisasi.
DTCC berencana meluncurkan aset bertokenisasi pada paruh kedua 2026, dengan tahap awal mencakup obligasi pemerintah Amerika Serikat (US Treasuries) dan indeks saham.













