Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - ANKARA. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Minggu menggarisbawahi bahwa status Hagia Sophia adalah masalah internal negaranya. Dia mendesak negara-negara lain untuk menghormati keputusan akhir negara.
"Pembuat keputusan akhir tentang status Hagia Sophia adalah bangsa Turki, bukan yang lain. Ini urusan internal kami," kata Recep Tayyip Erdogan kepada jurnal Kriter yang berbasis di Istanbul seperti yang dilansir Anadolu.
Erdogan menekankan, negara-negara lain harus menghormati keputusan Turki. Dia menambahkan bahwa konversi ikonik dari masjid ke museum pada tahun 1934 adalah "keputusan yang menyakitkan bagi bangsa Turki."
Baca Juga: Hagia Sophia Turki diubah jadi masjid, Paus Franciscus mengaku sangat tertekan
Dia menolak kritik domestik dan asing atas keputusan tersebut, dengan mengatakan mereka "tidak memiliki nilai" di pengadilan.
Melansir Al Jazeera, Turki akhirnya resmi mengumumkan bahwa Hagia Sophia akan kembali digunakan sebagai masjid. Erdogan menganggap penggunaan bangunan bersejarah tersebut sebagai museum merupakan tindakan yang ilegal.
Erdogan menyampaikan pengumuman ini pada hari Jumat (10/7) waktu setempat, satu jam setelah putusan pengadilan diturunkan.
Baca Juga: Museum Hagia Sophia jadi masjid, UNESCO kecewa
"Keputusan itu diambil untuk menyerahkan pengelolaan Masjid Ayasofya, kepada Direktorat Urusan Agama dan membukanya kembali untuk (kegiatan) ibadah," ungkap Erdogan dalam surat resmi yang dibagikannya lewat Twitter.