Reporter: Agung Jatmiko, Avanty Nurdiana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - BRUSSEL. Perang dagang antar negara telah dimulai. Ancaman Presiden Uni Eropa, Jean-Claude Juncker untuk membalas tindakan semena-mena Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump atas tarif impor baja dan aluminum menjadi kenyataan.
Uni Eropa mempertimbangkan menerapkan tarif impor tinggi yakni sebesar 25% untuk produk celana jeans Levis dan minuman keras dari AS. Pada Rabu (7/3), para pemangku kebijakan Uni Eropa, termasuk Juncker bertemu untuk mengevaluasi tiga cara yang bisa dilakukan untuk membalas kebijakan Trump.
Mengutip Wall Street Journal, Uni Eropa mematangkan rencana pungutan senilai US$ 3,5 miliar untuk produk-produk pertanian AS, produk-produk baja dan industri AS lain, serta produk ikonik AS, seperti Harley Davidson dan Whiskey Bourbon.
Dari produk ini, akan dipilih produk mana yang bisa berefek besar bagi perekonomian AS. Terutama produk-produk ikonik AS, yang kemungkinan besar akan dipilih dengan harapan mampu menimbulkan tekanan pada pemerintahan Trump di parlemen AS.
Sebanyak 95% bourbon yang beredar di Eropa berasal dari negara bagian Kentucky, tempat asal Mitch McConnell, pemimpin mayoritas di senat AS dari Partai Republik. Selain itu, ketua parlemen AS Paul Ryan yang juga seorang Republikan berasal dari Wisconsin, markas Harley-Davidson.
Juncker seperti dikutip Wall Street Journal mengakui, rencana pembalasan merupakan hal yang bodoh. "Tapi kami harus melakukannya. Kami juga bisa melakukan hal bodoh," ujar dia.
Ancam mobil Eropa
Rencana Eropa menaikkan tarif impor barang asal AS sejatinya telah menuai reaksi Trump. Pada Sabtu (3/3), Trump mengancam produsen mobil Eropa jika membalas rencana AS menaikkan tarif bea impor baja dan aluminium. "Jika Uni Eropa ingin menaikkan tarif dan menghambat perusahaan AS yang berbisnis di sana. Kami akan menerapkan pajak mobil di AS," cuit Trump.
AS merupakan pasar penting otomotif Uni Eropa. Permintaan AS atas mobil Inggris naik 7% pada 2017 dengan ekspor 210.000 unit. AS sekarang jadi mitra dagang terbesar kedua di Inggris setelah Eropa ekspor 15,7% mobil.
Selain Eropa, negara lain yang mengaku akan membalas AS adalah China. Negeri itu mengancam akan menahan impor kedelai dari AS.