kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Evergrande punya utang ke 128 bank, ini bank yang punya eksposure tertinggi


Selasa, 21 September 2021 / 12:49 WIB
Evergrande punya utang ke 128 bank, ini bank yang punya eksposure tertinggi
ILUSTRASI. The China Evergrande Centre building sign is seen in Hong Kong, China. August 25, 2021. REUTERS/Tyrone Siu


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Raksasa real estat China Evergrande Group telah memunculkan peringatan baru tentang risiko gagal bayar di tengah keterlambatan pembayaran perusahaan wealth management dan trust products ini. Kekhawatiran krisis ekonomi yang lebih luas meningkat jika perusahaan ini harus ambruk.

Seperti dikutip Asia Financial, perusahaan yang bermasalah ini telah berjuang untuk mengumpulkan dana yang dibutuhkan untuk membayar utang ke pemberi pinjaman dan pemasok. Regulator dan pasar keuangan khawatir bahwa setiap krisis dapat berefek domino melalui sistem perbankan China dan berpotensi memicu kerusuhan sosial yang lebih luas.

Siapa Evergrande?

Didirikan pada tahun 1996 oleh Hui Ka Yan di selatan kota Guangzhou, Evergrande mempercepat pertumbuhannya dalam dekade terakhir untuk menjadi pengembang properti terbesar kedua di China dengan penjualan US$ 110 miliar tahun lalu.

Asetnya sebesar US$ 355 miliar sekarang. Pengembang ini memiliki lebih dari 1.300 proyek pembangunan di seluruh negeri China, banyak di banyak kota-kota di China.

Baca Juga: Ketakutan investor terhadap prospek gagal bayar Evergrande meningkat

Dengan pertumbuhan penjualan nasional yang melambat dalam beberapa tahun terakhir, Evergrande melakukan diverensiasi ke bisnis yang tidak terkait dengan real estat, seperti mobil listrik, sepak bola, asuransi, dan air minum kemasan.

Kekhawatiran Tumpukan Utang?

Investor menjadi khawatir setelah sebuah surat yang bocor pada bulan September lalu menunjukkan Evergrande telah memohon dukungan pemerintah untuk menyetujui rencana backdoor listing yang sekarang dibatalkan. Ini memunculkan peringatan bahwa perusahaan ini menghadapi krisis likuiditas.

Kekhawatiran meningkat setelah Evergrande mengakui pada bulan Juni bahwa mereka tidak membayar beberapa surat berharga tepat waktu. Pada bulan Juli pengadilan China membekukan deposit bank US$ 20 juta yang dipegang oleh perusahaan ini atas permintaan Guangfa Bank.

Ekspansi cepat Evergrande selama bertahun-tahun telah didorong oleh utang. Ini telah secara agresif meningkatkan pinjaman untuk mendukung pembelian tanah, dan menjual apartemen dengan cepat meskipun margin rendah untuk memulai siklus lagi.

Laporan sementara perusahaan mencatat, utang berbunga mencapai 571,8 miliar yuan (US$ 89 miliar) pada akhir Juni, dibandingkan dengan 716,5 miliar pada akhir 2020, karena meningkatkan upaya deleveraging.

Baca Juga: Kejatuhan Evergrande di China Akankah Mengulang Kasus Lehman Brothers?

Namun, total kewajiban, termasuk utang, sedikit meningkat menjadi 1,97 triliun yuan atau sektar US$ 304 miliar, yaitu sekitar 2% dari PDB China.

Selain mencari pinjaman dari bank dan obligasi biasa, Evergrande dikritik karena memanfaatkan pasar shadow banking yang relatif longgar aturan, termasuk trusts, produk manajemen kekayaan, dan surat berharga.

Risikonya Sebesar Apa?

Bank sentral China menyoroti dalam laporan stabilitas keuangannya pada tahun 2018 bahwa perusahaan ini dapat menimbulkan risiko sistemik terhadap sistem keuangan negara.

Kewajiban Evergrande melibatkan lebih dari 128 bank dan lebih dari 121 lembaga non-perbankan, menurut surat yang dikirim Evergrande kepada pemerintah akhir tahun lalu. JPMorgan memperkirakan bahwa China Minsheng Bank memiliki eksposur tertinggi ke Evergrande.

Berdasarkan Euronews, salah satu eksekutif mengatakan, Agricultural Bank of China (AgBank), bank terbesar ketiga di negara itu berdasarkan aset, telah membuat beberapa ketentuan kerugian pinjaman untuk sebagian dari eksposurnya ke Evergrande.

Sementara itu, China Minsheng Banking Corp dan China CITIC Bank Corp Ltd, dua pemberi pinjaman utama Evergrande lainnya, siap untuk roll over kewajiban utang jangka pendek, menurut dua sumber terpisah.

Minsheng juga telah memangkas eksposur pinjamannya ke Evergrande menjadi 30 miliar yuan dari 40 miliar yuan selama 12 bulan terakhir, salah satu sumber mengatakan.

Evergrande memiliki kewajiban membayar bunga US$ 83,5 juta pada 23 September untuk obligasi offshore pada Maret 2022. Pembayaran bunga US$ 47,5 juta lainnya harus dibayar pada 29 September untuk surat utang yang jatuh tempo pada Maret 2024.

Obligasi akan gagal bayar jika Evergrande gagal membayar bunga dalam waktu 30 hari.

Pembayaran yang terlambat dapat memicu default-silang karena banyak lembaga keuangan memiliki eksposur ke Evergrande melalui pinjaman langsung dan kepemilikan tidak langsung melalui instrumen keuangan yang berbeda.

Di pasar obligasi dollar, Evergrande menyumbang 4% dari hasil tinggi real estat China, menurut DBS. Setiap default juga akan memicu aksi jual di pasar kredit dengan imbal hasil tinggi.

Runtuhnya Evergrande akan berdampak besar pada pasar tenaga kerja. Perusahaan ini memiliki 200.000 staf dan mempekerjakan 3,8 juta orang setiap tahun untuk pengembangan proyek.

Baca Juga: Ancaman kebangkrutan China Evergrande bawa efek domino ke pasar kredit Asia

Apa Kata Regulator?

Evergrande harus “secara aktif meredakan risiko utang dan menjaga stabilitas real estat dan pasar keuangan,” kata mereka dalam pernyataan bersama. Juga harus “dengan sungguh-sungguh menerapkan pengaturan strategis yang dibuat oleh pemerintah pusat untuk memastikan perkembangan pasar real estat yang stabil dan sehat, dan berusaha keras untuk menjaga operasi tetap stabil”.

Laporan media mengatakan regulator telah menyetujui proposal Evergrande untuk menegosiasikan kembali tenggat waktu pembayaran dengan bank dan kreditur lainnya. Pemerintah Guangzhou juga mencari pendapat dari pemberi pinjaman utama Evergrande tentang pembentukan komite kreditur.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×