kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Evergrande tidak bisa bayar bunga jatuh tempo awal pekan ini, sudah default?


Selasa, 21 September 2021 / 21:49 WIB
Evergrande tidak bisa bayar bunga jatuh tempo awal pekan ini, sudah default?
ILUSTRASI. An exterior view of China Evergrande Centre in Hong Kong, China March 26, 2018. Picture taken March 26, 2018. REUTERS/Bobby Yip


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID -  HONG KONG. Minggu ini menjadi momen kritis bagi China Evergrande. Menurut data Bloomberg, raksasa pengembang properti itu seharusnya membayar bunga atas beberapa pinjaman bank pada awal pekan ini. Sejumlah berita melaporkan pihak berwenang China telah mengatakan kepada bank-bank besar bahwa mereka tidak akan menerima pembayaran dari Evergrande.

Dan benar saja. Evergrande tidak bisa membayar bunga yang jatuh tempo pada Senin (20/9), setidaknya kepada dua kreditur bank terbesarnya. Seperti dikutip Bloomberg, Selasa (21/9), ini menjadikan Evergrande selangkah lebih dekat ke salah satu rekstrukturisasi utang terbesar di China. 

Orang-orang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan, Evergrande belum melakukan pembayaran hingga Selasa malam waktu setempat. Kreditur telah bersiap dan memperkirakan Evergrande akan melewatkan tenggat waktu setelah kementerian perumahan China memberi tahu mereka sebelumnya bahwa perusahaan tidak akan dapat membayar tepat waktu.

Baca Juga: Evergrande punya utang ke 128 bank, ini bank yang punya eksposure tertinggi

Belum jelas apakah bank akan secara resmi mendeklarasikan Evergrande sebagai default. Beberapa kreditur menunggu pengembang untuk mengusulkan rencana perpanjangan pinjaman sebelum memutuskan langkah selanjutnya.

Batas waktu utang Evergrande berikutnya yang diawasi ketat yakni pada Kamis (23/9). Perusahaan ini harus membayar bunga pada dua obligasi yang diterbitkan.

Perusahaan ini memiliki jadwal pembayaran bunga senilai US$ 699 juta hingga akhir tahun ini. 

Krisis likuiditas raksasa properti itu telah menjadi fokus utama bagi investor global. Aset berisiko jatuh di seluruh dunia pada hari Senin (20/9) di tengah kekhawatiran bahwa keruntuhan Evergrande dapat memicu penularan keuangan dan mengekang pertumbuhan di ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Baca Juga: Kejatuhan Evergrande di China Akankah Mengulang Kasus Lehman Brothers?

Sementara banyak pengamat China memperkirakan Beijing akan mengambil langkah-langkah untuk menahan dampak dari krisis Evergrande. Tidak banyak pernyataan resmi dari Pemerintah China membuat investor gelisah.

Pihak berwenang mungkin memberikan beberapa sinyal tentang kesediaan mereka untuk mengurangi tekanan sistemik. Itu ketika People's Bank of China melanjutkan operasi pasar terbuka setiap hari setelah jeda hari libur.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×