kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,22   7,82   0.87%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fasilitas nuklir Iran terbakar, ada kemungkinan sabotase


Kamis, 02 Juli 2020 / 19:28 WIB
Fasilitas nuklir Iran terbakar, ada kemungkinan sabotase
ILUSTRASI. Sebuah api gas menyala di platform produksi minyak di ladang Soroush terlihat di samping bendera Iran di Teluk Persia, Iran, 25 Juli 2005.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - DUBAI. Kebakaran terjadi di fasilitas nuklir Iran tetapi tidak ada korban jiwa. Meski begitu, situs yang terletak di di Provinsi Isfahan tersebut tetap beroperasi seperti biasa.

Pabrik Pengayaan Bahan Bakar (FEP) Natanz, fasilitas pengayaan uranium utama Iran, adalah salah satu dari beberapa situs di negeri Mullah Iran yang dalam pematauan badan pengawas nuklir PBB.

Organisasi Energi Atom Iran (AEO) awalnya melaporkan, "sebuah insiden" terjadi di FEP Natanz. Kemudian, mereka menerbitkan sebuah foto yang menunjukkan gudang dengan permukaan tanah sebagian terbakar.

Baca Juga: Terjadi ledakan keras di dekat situs militer paling sensitif, ini penjelasan Iran

"Ada beberapa kerusakan pada gudang yang kami selidiki. Itu tidak aktif dan tidak ada bahan radioaktif di dalamnya dan tidak ada personel," kata juru bicara AEO Behrouz Kamalvandi kepada stasiun televisi pemerintah.

"Tidak ada gangguan dalam pekerjaan di fasilitas pengayaan dan tidak ada kerusakan pada situs," ujarnya seperti dikutip Reuters.

AEO sedang menyelidiki

Wali Kota Natanz Ramazanali Ferdosi mengatakan, penyebab insiden itu adalah api. Tapi, dia tidak memberikan perincian lebih lanjut tentang penyebab kebakaran itu, kantor berita Tasnim melaporkan seperti Reuters lansir.

Sebuah tim ahli dari AEO sedang menyelidiki penyebab insiden tersebut. Beberapa ahli tidak mengesampingkan kemungkinan sabotase, mengingat pentingnya fasilitas nuklir Natanz.

"Menimbang apa yang disebut insiden ini terjadi hanya beberapa hari setelah ledakan di dekat pangkalan militer Parchin, kemungkinan sabotase tidak bisa dikesampingkan," kata seorang mantan pejabat nuklir Iran kepada Reuters.

Baca Juga: Israel: Iran menjadi negara paling berbahaya di Timur Tengah

"Juga fasilitas pengayaan Natanz telah ditargetkan di masa lalu oleh virus komputer," sebutnya, merujuk pada serangan pada 2010 oleh virus komputer Stuxnet yang merusak sentrifugal di situs tersebut dan diyakini virus itu dikembangkan oleh Amerika Serikat dan Israel.

Jumat (26/6) pekan lalu, sebuah ledakan terjadi di Timur Teheran, dekat sebuah kompleks militer, yang menurut pihak berwenang, akibat kebocoran tangki di fasilitas penyimpanan gas di area publik.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×