Sumber: Luxury Launches | Editor: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Industri kapal pesiar mewah, yang dikenal dengan jejak karbonnya yang besar, kini berada di persimpangan jalan menuju keberlanjutan.
Di tengah tekanan untuk mengurangi emisi, perusahaan pembuat megayacht terkemuka asal Belanda, Feadship, mengambil langkah radikal dengan mengumumkan eksplorasi mendalam terhadap penggunaan reaktor nuklir modular kecil (SMR) sebagai sumber tenaga untuk kapal-kapal mewah masa depan.
Melansir dari Luxurylaunches, langkah ini bukan sekadar inovasi, melainkan sebuah revolusi yang bertujuan untuk mencapai emisi nol karbon.
Baca Juga: Tambang Freeport Dihentikan Sementara Imbas Longsor, Dikhawatirkan Ganggu Pasokan
Mengapa Tenaga Nuklir Menjadi Pilihan?
Bagi Feadship, transisi ke propulsi nuklir adalah satu-satunya cara untuk memenuhi ambisi nol emisi mereka tanpa mengorbankan performa atau jangkauan.
Sebuah megayacht bertenaga nuklir menawarkan sejumlah keuntungan luar biasa:
- Emisi Nol Karbon: Reaktor nuklir menghasilkan energi tanpa memancarkan gas rumah kaca, menjadikannya solusi paling bersih.
- Jangkauan Tak Terbatas: Bahan bakar nuklir dapat bertahan selama bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun, sehingga kapal dapat berlayar melintasi samudra tanpa perlu pengisian bahan bakar.
- Penggerak Senyap: Energi yang dihasilkan akan menggerakkan motor elektrik, membuat operasi kapal hampir tanpa suara dan meningkatkan kenyamanan di dalam kapal.
Konsep ini didasarkan pada teknologi SMR (Small Modular Reactors) yang sedang dikembangkan dan dipromosikan oleh banyak pihak, termasuk salah satu nama besar di dunia teknologi.
Bill Gates dan Revolusi Reaktor Nuklir
Konsep SMR ini tidak terlepas dari peran visioner seperti Bill Gates. Pendiri Microsoft ini telah lama menjadi pendukung utama energi nuklir sebagai solusi kritis untuk mengatasi perubahan iklim.
Melalui perusahaannya, TerraPower, Gates berinvestasi besar dalam pengembangan reaktor canggih, termasuk reaktor berbasis Natrium.
TerraPower berfokus pada reaktor yang lebih aman, lebih efisien, dan lebih mudah dibangun daripada reaktor konvensional.
Desain SMR ini memungkinkan komponen utama dibuat di pabrik, yang secara signifikan mengurangi waktu dan biaya konstruksi. Inovasi ini selaras dengan kebutuhan industri maritim untuk solusi yang ringkas, aman, dan dapat diandalkan.
Keterlibatan Gates dan perusahaan-perusahaan lain dalam mengembangkan teknologi ini menunjukkan bahwa reaktor nuklir skala kecil bukan lagi fiksi ilmiah, melainkan teknologi yang siap untuk diadopsi di berbagai sektor, termasuk industri megayacht.
Tonton: Babak Baru RUU Perampasan Aset: Masuk Prolegnas Prioritas Usai Prabowo Minta Kebut
Tantangan dan Langkah ke Depan
Meskipun potensi megayacht nuklir sangat besar, tantangan yang dihadapi juga tidak kecil. Masalah keselamatan, regulasi internasional, dan penerimaan publik masih menjadi hambatan utama.
Feadship menyadari hal ini dan telah mengambil langkah proaktif dengan bergabung dengan Nuclear Energy Maritime Organization (NEMO), sebuah konsorsium global yang bertujuan untuk mengembangkan standar keselamatan dan kerangka regulasi bagi kapal-kapal bertenaga nuklir.
Melalui kolaborasi ini, Feadship tidak hanya berupaya menciptakan kapal yang ramah lingkungan, tetapi juga menjadi bagian dari upaya global untuk memastikan bahwa teknologi nuklir di laut dapat diterapkan dengan aman dan bertanggung jawab.
Meskipun megayacht nuklir mungkin belum akan terlihat di lautan dalam waktu dekat, langkah Feadship ini telah membuka pintu menuju era baru dalam pelayaran mewah, di mana kemewahan bertemu dengan keberlanjutan tingkat tinggi.