Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Singapura, Jumat (7/2), mengerek tingkat kewaspadaan terhadap virus corona baru menjadi oranye. Itu berarti, penyakit ini parah dan mudah menular dari orang ke orang.
Tingkat kewaspadaan berkelir oranye satu tingkat di bawah status merah. Merah-tingkat peringatan tertinggi-menunjukkan penyebaran penyakit tersebut secara luas.
Hari ini, Singapura melaporkan tiga kasus virus corona lagi. Ini yang mendorong negeri Merlion untuk menaikkan tingkat kewaspadaan nasional terhadap virus mematikan itu.
Baca Juga: Virus corona merebak, Singapura jadi negara yang orang hindari
Ketiga kasus baru itu membuat jumlah kasus di Singapura menjadi 33. Saat ini, jumlah kasus virus corona terkonfirmasi di negara kota terbanyak kedua di luar China, setelah Jepang.
"Karena sekarang ada beberapa kasus lokal tanpa kaitan dengan kasus-kasus sebelumnya atau sejarah perjalanan ke China, kami telah meningkatkan penilaian risiko kami," kata Kementerian Kesehatan Singapura seperti dikutip Reuters.
Kementerian Kesehatan Singapura menyarankan kalangan bisnis untuk membatalkan atau menunda acara yang tidak penting. Dan, Singapura harus bersiap untuk penularan secara luas.
Baca Juga: Malaysia melaporkan kasus pertama penularan virus corona dari manusia ke manusia
Dengan tambahan tiga kasus baru, jumlah kasus penularan virus corona baru dari manusia ke manusia di Singapura meningkat menjadi 12 kasus.
Kemunculan klaster penularan lokal virus corona baru tersebut membuat takut para pelancong di seluruh dunia yang memiliki rencana untuk mengunjungi Singapura bulan ini.
Di tengah kekhawatiran global atas virus corona baru, tampaknya China bukan satu-satunya tempat yang orang hindari. Singapura mungkin berada di urutan berikutnya dalam daftar.
Baca Juga: Dokter China pertama yang ingatkan bahaya virus corona meninggal dunia
Business Insider melaporkan, banyak yang berkicau di Twitter untuk meminta maskapai, hotel, dan agen wisata mengembalikan uang untuk perjalanan yang telah mereka batalkan, menyusul penularan virus corona dari manusia ke manusia di Singapura.