kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.741.000   2.000   0,12%
  • USD/IDR 16.443   -51,00   -0,31%
  • IDX 6.472   -43,68   -0,67%
  • KOMPAS100 929   2,96   0,32%
  • LQ45 729   2,37   0,33%
  • ISSI 202   -1,52   -0,74%
  • IDX30 380   0,83   0,22%
  • IDXHIDIV20 454   0,28   0,06%
  • IDX80 106   0,50   0,48%
  • IDXV30 109   0,90   0,83%
  • IDXQ30 124   0,29   0,23%

Gara-Gara Kebijakan dan Tarif Trump, Turis Ramai-Ramai Batalkan Perjalanan ke AS


Senin, 17 Maret 2025 / 10:51 WIB
Gara-Gara Kebijakan dan Tarif Trump, Turis Ramai-Ramai Batalkan Perjalanan ke AS
ILUSTRASI. Kebijakan dan retorika Presiden Donald Trump telah mendorong beberapa turis internasional untuk membatalkan perjalanan mereka ke Amerika Serikat. REUTERS/Evelyn Hockstein


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Kebijakan dan retorika Presiden Donald Trump telah mendorong beberapa turis internasional untuk membatalkan perjalanan mereka ke Amerika Serikat.

Mengutip The Independent, perjalanan internasional diperkirakan akan turun hingga 5% tahun ini karena kebijakan perdagangan Trump, usulan penanganan perang Rusia di Ukraina, dan ancaman untuk menggabungkan Kanada dan Greenland ke AS telah memicu ketegangan di luar negeri.

Menurut firma riset perjalanan Tourism Economics, dikombinasikan dengan antisipasi penurunan belanja perjalanan domestik, faktor-faktor ini dapat berkontribusi pada kerugian yang diprediksi sebesar US$ 64 miliar bagi industri perjalanan AS pada tahun 2025.

Dalam sebuah laporan yang diterbitkan akhir bulan lalu, Tourism Economics memperkirakan bahwa perjalanan domestik akan terpengaruh secara negatif oleh pertumbuhan pendapatan yang lebih lambat dan harga yang lebih tinggi. 

Sementara, perjalanan internasional ke AS akan terdampak oleh tiga faktor. Yakni ekonomi yang lebih lambat, dolar yang lebih kuat, dan antipati terhadap AS. 

Berdasarkan data awal pemerintah AS, dibandingkan dengan Februari lalu, perjalanan masuk ke AS bulan lalu turun 2%.

Baca Juga: Warga dari Puluhan Negara Bakal Dilarang Masuk AS oleh Trump, Ini Alasannya

Trump telah menuntut agar Kanada menjadi "negara bagian ke-51" dan telah mengenakan pungutan kepada negara tersebut.

"Sekarang juga saatnya untuk memilih Kanada," kata Perdana Menteri saat itu Justin Trudeau dalam pidatonya pada bulan Februari setelah tarif awal Trump. 

"Itu mungkin berarti mengubah rencana liburan musim panas Anda untuk tinggal di sini di Kanada dan menjelajahi banyak taman nasional dan provinsi, situs bersejarah, dan tujuan wisata yang ditawarkan negara kita yang hebat ini," tambah Trudeau.

Beberapa orang di utara perbatasan sekarang tampaknya mengikuti idenya itu.

Menurut data Statistik Kanada, warga Kanada, pengunjung internasional paling umum ke AS, telah berhenti datang ke negara itu. Bulan lalu, kunjungan dengan mobil dari Kanada ke AS anjlok 23% dibandingkan dengan Februari 2024. Demikian pula, perjalanan mobil AS ke Kanada menurun 7,9% dari tahun sebelumnya.

Bertha Lopez, wanita berusia 54 tahun yang tinggal di dekat Toronto, mengatakan kepada Washington Post bahwa ia dulunya rutin menyetir melintasi perbatasan AS untuk membeli bahan makanan pokok, tetapi kebiasaan itu telah berhenti mendadak karena retorika Trump baru-baru ini.

Lopez membatalkan perjalanan ke Arizona untuk mengunjungi suami temannya yang sedang sakit dan malah berencana membelikan temannya tiket untuk mengunjunginya di Kanada.

“Semua pembicaraan tentang menjadikan Kanada negara bagian ke-51 ini menjengkelkan. Itu sangat menyinggung,” katanya. “Jadi saya melakukan apa yang saya bisa: Tidak ada lagi Tide. Tidak ada lagi Coca-Cola. Tidak ada lagi Disney. Dan kecuali ada pemakaman atau seseorang di rumah sakit, saya tidak akan pergi ke Amerika Serikat.”

Trump juga telah memperbarui seruannya dari masa jabatan pertamanya, dengan mengatakan bahwa ia ingin AS membeli Greenland, wilayah otonomi Denmark. Pemerintah Denmark dan pemerintah Greenland sama-sama mengatakan bahwa wilayah itu tidak akan dijual.

Baca Juga: Trump Melancarkan Serangan Besar-besaran ke Houthi di Yaman, 31 Orang Tewas


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×