Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
China sebelumnya adalah importir utama kaki ayam dan ujung sayap, dan menyediakan pasar yang berharga untuk bagian-bagian burung yang umumnya orang Amerika tidak makan.
"Kami percaya akses baru ke China akan menghadirkan peluang signifikan untuk pertumbuhan dan penciptaan nilai bagi anggota tim kami, petani dan bisnis kami," kata Pilgrim's Pride, yang sebagian besar dimiliki oleh JBS SA.
Sanderson Farms, produsen unggas terbesar AS, mulai mengalihkan penggunaan kaki dan sayap ayam untuk produk-produk seperti pupuk dan makanan hewan peliharaan, alih-alih mengekspornya untuk hasil yang lebih tinggi setelah adanya pelarangan impor China. Pelarangan impor itu menutup pasar untuk perusahaan pada tahun fiskal 2014 senilai US$ 62 juta.
"China telah menjadi pasar yang signifikan untuk unggas di masa lalu dan kami menantikan peluang ekspor baru yang dihasilkan dari pencabutan larangan impor ini," kata Tyson Foods.
China setuju untuk melanjutkan pembelian setelah USDA mengubah Daftar Federal minggu lalu untuk menyetujui impor produk unggas yang berasal dari unggas yang disembelih di Tiongkok.
Total impor ayam China melonjak hampir 48% menjadi 9,2 miliar yuan (US$ 1,3 miliar) dalam sembilan bulan pertama tahun ini, termasuk daging dada, yang biasanya surplus di negara ini.
"Peningkatan ekspor AS akan menaikkan harga unggas bagi konsumen Amerika, kata Arlan Suderman," jelas kepala ekonom komoditas untuk INTL FCStone. "Jelas US$ 1 miliar unggas AS tidak hanya muncul secara ajaib," katanya.