Sumber: Arab News | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
"Jika kita melihat perubahan yang dilakukan mutasi tersebut pada lonjakan protein, yang merupakan target vaksin, maka menurut kami hal itu tidak cukup untuk mengubah keefektifan vaksin," katanya kepada Arab News.
Ilmuwan Inggris pertama kali menemukan varian baru pada pasien pada bulan September. Susan Hopkins dari Public Health England mengatakan jenis baru itu berada di balik sekelompok kasus di Kent yang menyebar ke London dan Essex, dan memberi tahu pemerintah Inggris pada 11 Desember.
Baca Juga: WHO selidiki kemunculan COVID-19 jenis baru di Inggris
Kesehatan Masyarakat Inggris sekali lagi memberi tahu pemerintah Jumat lalu ketika pemodelan mengungkapkan keseriusan penuh dari jenis baru itu, katanya.
Dia menegaskan bahwa jenis virus baru dapat 70% lebih mudah menular. Virus itu telah ditemukan di semua wilayah Inggris tetapi dalam jumlah kecil, katanya.
Negara-negara di seluruh dunia mulai menutup perbatasan mereka untuk pelancong dari Inggris pada hari Minggu di tengah kekhawatiran bahwa strain mutan dapat menyebar. Kuwait, Bulgaria, Irlandia, Italia, Jerman, Belgia, dan Belanda adalah yang pertama memberlakukan larangan penerbangan dan pembatasan perjalanan lainnya. Jerman juga telah membatasi penerbangan dari Afrika Selatan.
Baca Juga: Telah bermutasi menjadi ratusan jenis, virus corona makin sulit dibendung
“Varian Covid-19 yang baru-baru ini ditemukan di London mengkhawatirkan dan perlu diselidiki oleh para ilmuwan kami,” kata Menteri Kesehatan Italia Roberto Speranza.
"Sementara itu, kami memilih jalan dengan kehati-hatian maksimum," tambah Speranza.