kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Gaya Investasi Warren Buffett Disebut-sebut Feminin, Apa Maksudnya?


Selasa, 18 Juli 2023 / 07:43 WIB
Gaya Investasi Warren Buffett Disebut-sebut Feminin, Apa Maksudnya?
ILUSTRASI. Bagaimana Warren Buffett menjadi orang terkaya ketiga di dunia? Mungkin karena dia berinvestasi seperti seorang gadis muda. REUTERS/Scott Morgan


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Dia juga menambahkan, "Ketika Anda melihat studi yang telah keluar dalam 10 tahun terakhir tentang bagaimana pria dan wanita berinvestasi, apa yang Anda lihat adalah bahwa wanita cenderung secara alami memiliki temperamen yang menciptakan keberhasilan investasi jangka panjang."

Lalu apa pendapat Buffet tentang hal itu? Menurut Lofton, Buffett memiliki selera humor yang tinggi, dan dia curiga Buffett akan segera tahu bahwa ini adalah pujian. "Ketika saya berada di Omaha untuk pertemuan tahunan, saya bertanya kepadanya apakah dia pikir dia berinvestasi seperti seorang gadis. Dia bilang dia mengaku bersalah. Dia sangat ramah," paparnya.

Baca Juga: Warren Buffett menyukai saham asuransi, alasannya di luar dugaan

Lofton juga menceritakan bagaimana Buffett sangat serius dalam berinvestasi. Menurutnya, Buffett tidak melihat investasi sebagai ajang taruhan. Ia berpikir jangka panjang, dan hanya berinvestasi dalam hal-hal yang ia ketahui dan pahami. Buffett mengatakan periode holding favoritnya adalah selamanya.

"Ini adalah kebalikan dari apa yang kita harapkan dari Wall Street — perdagangan panik, ego, pengambilan risiko yang berlebihan. Buffett duduk di Omaha dan diam-diam, tenang, dengan sabar berinvestasi dan membangun kekayaan," ungkap Lofton.

Baca Juga: Warren Buffett sangat membenci dividen, ini alasannya!



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×