Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pengembang properti New York, The Durst Organization, berhasil mengamankan salah satu pinjaman perkantoran terbesar di Manhattan pada 2025, senilai US$ 1,3 miliar.
Kesepakatan ini dilakukan untuk gedung pencakar langit ikonik One Five One di kawasan Times Square, menurut firma hukum Rosenberg + Estis yang mewakili pengembang tersebut.
Baca Juga: Trump Naikkan Tarif Impor Barang India 25%, Hubungan Dagang AS-India Memanas
One Five One, sebelumnya dikenal sebagai 4 Times Square merupakan gedung perkantoran Kelas A setinggi 48 lantai.
Dana hasil pinjaman ini akan digunakan untuk renovasi ruang penyewa dan belanja modal lainnya.
Setelah terdampak parah akibat pandemi COVID-19 yang mengguncang pasar perkantoran AS, The Durst Organization berhasil menarik berbagai penyewa besar baru ke gedung ini, termasuk raksasa media sosial TikTok dan perusahaan jasa keuangan Nasdaq.
Gedung ini dirancang oleh arsitek ternama Frank Gehry dan sebelumnya menjadi kantor penerbit Conde Nast hingga 2014 serta firma hukum Skadden Arps hingga 2020.
Pinjaman senilai US$ 1,3 miliar ini merupakan pembiayaan sekuritisasi berbasis hipotek komersial (CMBS) yang dikoordinasikan bersama oleh Wells Fargo, JPMorgan, dan Bank of America.
Baca Juga: Korea Selatan Catat Surplus Transaksi Berjalan Tertinggi Sepanjang Sejarah pada Juni
Sebelumnya, gedung ini telah dibiayai dengan CMBS senilai US$ 650 juta dan refinancing sebesar US$ 900 juta pada 2019 oleh JPMorgan dan Wells Fargo.
Rosenberg + Estis menyebut kesepakatan jumbo ini sebagai tonggak penting dalam pemulihan pasar perkantoran New York.
“Kesepakatan ini langsung habis terjual. Bisa dibilang sudah terjual sebelum resmi ditawarkan,” ujar Eric Orenstein dari tim transaksi Rosenberg + Estis.
Menurut Orenstein, nilai pinjaman yang disetujui jauh melebihi jumlah awal yang diajukan oleh The Durst Organization.
“Ada permintaan besar untuk aset Kelas A dari sponsor yang sudah dikenal dan dihormati di komunitas,” tambahnya. “Ini pertanda baik untuk pasar secara keseluruhan.”
Pinjaman tersebut memiliki suku bunga sebesar 5,865% dan jatuh tempo pada 6 Agustus 2030.
Baca Juga: Airbnb Perkirakan Pertumbuhan Lebih Lambat di Paruh Kedua 2025
Skema pembiayaan ini didasarkan pada estimasi valuasi properti sebesar US$ 2,3 miliar dengan rasio pinjaman terhadap nilai (loan-to-value) sebesar 56,5%.
“Selama beberapa tahun terakhir, terjadi penurunan besar dalam pembiayaan properti komersial, terutama gedung perkantoran. Namun di New York City, kekuatan pasar perkantoran Kelas A kini tak terbantahkan,” kata Douglas Durst, Ketua The Durst Organization.
“Pasar modal kini mulai mengakui realita tersebut dan menunjukkan minat baru terhadap sektor ini,” tambahnya.
Wells Fargo menolak berkomentar, sementara JPMorgan belum memberikan tanggapan.
“Antusiasme pasar terhadap sekuritisasi CMBS ini menegaskan kembali kekuatan pasar perkantoran New York, khususnya untuk gedung yang memiliki fasilitas lengkap, ramah penyewa, dekat dengan pusat transportasi, dan dikelola oleh pemilik berpengalaman,” ujar Leland Bunch dari Bank of America.