Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Memasuki hari ke-100, Gedung Putih berpesan kepada Israel untuk mengurangi intensitas serangannya di Gaza. Permintaan ini hampir pasti ditolak Israel yang bertekad untuk tidak berhenti sebelum Hamas musnah.
Dalam wawancara dengan kanal televisi CBS, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan AS telah berbicara dengan Israel tentang transisi ke operasi intensitas rendah di Gaza.
"Kami yakin ini saat yang tepat untuk transisi tersebut. Dan kami sedang berbicara dengan mereka tentang melakukan hal itu," kata Kirby, dikutip AP News.
Pernyataan tersebut sekaligus menunjukkan bahwa Israel kini mulai diredam bahkan oleh sekutu terdekatnya sendiri.
Selama kunjungannya ke wilayah tersebut pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menyerukan kembali pesannya agar Israel berbuat lebih banyak untuk mengurangi korban sipil dan meningkatkan pasokan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Baca Juga: 100 Hari Perang di Jalur Gaza
100 Hari Perang di Gaza
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berjanji untuk terus maju sampai Hamas dihancurkan dan lebih dari 100 sandera yang masih disandera dibebaskan.
Perang Gaza telah memasuki hari ke-100 pada hari Minggu (14/1). Selama itu pula, serangan militer Israel telah membunuh hampir 24.000 warga Palestina.
Situasi ini juga membuat sekitar 85% dari 2,3 juta penduduk wilayah tersebut meninggalkan rumah mereka dan menyebabkan seperempat penduduknya mengalami kelaparan.
Baca Juga: AS dan Inggris Lancarkan Serangan Terhadap Houthi di Yaman
Pada hari Minggu, pesawat tempur Israel menyerang sasaran di Lebanon menyusul serangan rudal Hizbullah yang menewaskan dua warga sipil Israel di wilayah utara.
Perang di Gaza mulai meluas hingga Lebanon. Aksi perlawanan Houthi di Laut Merah pun akhirnya memicu serangan militer AS dan Inggris ke Yaman pekan lalu.
Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, mengatakan kelompoknya tidak akan berhenti sampai gencatan senjata diberlakukan di Gaza.
Menandai 100 hari perang, puluhan ribu orang di Eropa dan Timur Tengah turun ke jalan pada hari Minggu. Mereka menuntut pembebasan sandera Israel yang ditahan oleh Hamas atau menyerukan gencatan senjata di Gaza.