Sumber: Financial Times,Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Washington menuduh perusahaan pasar daring Alibaba menyediakan dukungan teknologi untuk operasi militer China terhadap target-target di Amerika Serikat, demikian laporan Financial Times pada hari Jumat, mengutip sebuah memo Gedung Putih.
Mengutip Reuters, Sabtu 15/11/2025), memo keamanan nasional tersebut mencakup intelijen rahasia tingkat tinggi yang telah dideklasifikasi tentang bagaimana kelompok China tersebut memasok Tentara Pembebasan Rakyat dengan kemampuan yang diyakini Gedung Putih mengancam keamanan AS, lapor FT.
Laporan tersebut tidak merinci kemampuan atau operasi apa yang terlibat, atau apakah AS berusaha untuk merespons dengan cara apa pun.
Baca Juga: Amerika Serikat Pangkas Tarif Impor Bagi Swiss dari 39% Menjadi 15%
Saham Alibaba yang diperdagangkan di AS turun 4,2% setelah berita tersebut.
"Pernyataan dan sindiran dalam artikel tersebut sepenuhnya salah," kata Alibaba dalam sebuah pernyataan.
"Kami mempertanyakan motivasi di balik kebocoran anonim tersebut, yang diakui FT tidak dapat mereka verifikasi. Operasi humas yang jahat ini jelas berasal dari suara jahat yang ingin merusak kesepakatan dagang Presiden Trump baru-baru ini dengan China."
Kedutaan Besar China di Washington membantah laporan tersebut, dan mengatakan China menentang dan menindak segala bentuk serangan siber sesuai dengan hukum.
Baca Juga: Pertama Kali di Era Trump, AS Sepakati Pasok Suku Cadang Jet Tempur ke Taiwan
"Tanpa bukti yang valid, AS langsung mengambil kesimpulan yang tidak berdasar dan membuat tuduhan yang tidak berdasar terhadap Tiongkok. Hal ini sangat tidak bertanggung jawab dan merupakan distorsi fakta yang lengkap. Tiongkok dengan tegas menentang hal ini," kata juru bicara kedutaan Liu Pengyu dalam sebuah pernyataan.
Gedung Putih menolak berkomentar.













