kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.406.000   -6.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.664   19,00   0,11%
  • IDX 8.640   28,41   0,33%
  • KOMPAS100 1.190   5,25   0,44%
  • LQ45 854   4,57   0,54%
  • ISSI 309   2,52   0,82%
  • IDX30 440   2,31   0,53%
  • IDXHIDIV20 513   4,65   0,91%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 140   1,06   0,76%
  • IDXQ30 141   1,14   0,82%

Geger! Putin Nekad Kunjungi India 30 Jam di Tengah Ancaman Sanksi AS


Jumat, 05 Desember 2025 / 06:22 WIB
Geger! Putin Nekad Kunjungi India 30 Jam di Tengah Ancaman Sanksi AS
ILUSTRASI. Presiden Rusia, Vladimir Putin, melakukan kunjungan kilat (30 jam) ke New Delhi, India, untuk pertama kalinya sejak perang Ukraina.


Sumber: Al Jazeera | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Bayangan Donald Trump

India menjadi pembeli minyak mentah Rusia terbesar kedua setelah invasi 2022, meningkatkan impor dari 1% menjadi 40% dari total impor minyaknya. Peningkatan impor ini awalnya didorong AS untuk menstabilkan harga minyak global.

Namun, di masa jabatan keduanya, Presiden AS Donald Trump menargetkan India karena membeli minyak Rusia, mengenakan tarif 50% pada barang India.

Puncaknya, AS menjatuhkan sanksi pada perusahaan minyak terbesar Rusia (Rosneft dan Lukoil) dan mengancam akan menjatuhkan sanksi pada perusahaan dari negara lain yang berdagang dengan mereka. Akibatnya, perusahaan penyulingan minyak swasta terbesar di India, Reliance, telah menyatakan tidak akan lagi mengekspor produk yang menggunakan minyak mentah Rusia.

Impor minyak Rusia ke India diperkirakan akan turun ke level terendah tiga tahun. Sebaliknya, India baru-baru ini menandatangani kesepakatan untuk meningkatkan impor gas dari AS.

Meskipun India berhati-hati untuk tidak mengecewakan Washington, para ahli mengatakan India tidak akan gentar membuat kesepakatan penting dengan Moskow dan akan mencoba meredam kritik AS dengan juga membuat kesepakatan serupa dengan AS.

Mantan Duta Besar India untuk Rusia, Kanwal Sibal, menyebut tindakan Trump dan AS sebagai "standar ganda," menanyakan mengapa India tidak boleh memperkuat hubungan dengan Rusia ketika Trump sendiri pernah menggelar karpet merah untuk Putin.

Kesimpulan

Kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke India setelah empat tahun menjadi upaya untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Rusia tidak terisolasi, meskipun menghadapi tekanan global atas perang Ukraina. Kunjungan ini sangat rumit bagi PM Modi karena terjadi di tengah ketegangan AS-India yang dipicu oleh lonjakan pembelian minyak Rusia oleh India. Meskipun AS memberikan sanksi dan ancaman tarif, India berusaha keras mempertahankan "otonomi strategis" dan hubungan pertahanan yang kuat dengan Rusia (yang merupakan pemasok senjata terbesarnya). Di sisi lain, tekanan AS berhasil menekan impor minyak Rusia, mendorong India mencari sumber lain. Intinya, KTT ini adalah manuver diplomatik India untuk menyeimbangkan hubungan antara dua kekuatan besar, sambil mencari peluang perdagangan baru, termasuk migrasi tenaga kerja India ke Rusia, demi menjaga kepentingan nasional.

Selanjutnya: Bank KBMI 1 Mulai Jajaki Kemungkinan Melakukan Konsolidasi

Menarik Dibaca: Rekomendasi 5 Chanel Youtube Untuk Para Perempuan yang Baru Patah Hati




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×