Sumber: Sputnik News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Latihan tersebut merupakan yang kedua kalinya sejak Desember 2019. Saat itu Rusia, Iran, dan China melakukan latihan serupa selama empat hari di Teluk Oman.
Menariknya, latihan pada tahun 2019 dilakukan setelah ketegangan berbulan-bulan antara Teheran dan Washington. Hal itu terjadi setelah serangkaian sabotase kapal tanker dan insiden penyitaan di Teluk Persia.
Bukan cuma itu, penghancuran pesawat tak berawak AS yang tersembunyi di atas Selat Hormuz oleh pertahanan udara Iran pada bulan Juni tahun itu juga membuat kondisi semakin tegang.
Latihan kali ini dilakukan di tengah harapan bahwa AS akan kembali ke kewajibannya terhadap kesepakatan nuklir Iran. Iran dan Rusia tetap enggan menjadi yang pertama membuat konsesi.
Pihak Iran tetap menuntut AS untuk segera mencabut semua sanksi ekonominya terhadap Iran. Sementara AS meminta Iran untuk mengurangi kegiatan pengayaan uraniumnya.