Sumber: Sputnik News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - TEHERAN. Satu armada Angkatan Laut Rusia yang terdiri dari satu kapal korvet dan dan satu kapal tanker pada hari Selasa (16/2) tiba di perairan teritorial Iran untuk melakukan latihan militer gabungan bertajuk Maritime Security Belt 2021.
Dilansir dari Sputnik News, kapal Rusia yang telah hadir adalah kapal korvet Stoiky dan kapal tanker Kola. Keduanya disambut dengan hangat oleh Angkatan Laut Iran dan Pengawal Revolusi.
Bersamaan dengan kapal-kapal itu, sejumlah kapal milik Angkatan Laut Iran juga diturunkan. Di antaranya adalah kapal perang permukaan, kapal selam, dan kapal pertahanan pantai yang lebih kecil, serta kapal pencari dan penyelamat.
Baca Juga: Angkatan Laut Mesir dan Spanyol gelar latihan militer gabungan di Laut Merah
Latihan militer gabungan tersebut berlangsung di area seluas 17.000 km persegi. Kedua negara berharap pasukan China dan India bisa bergabung dengan latihan militer gabungan ini di kemudian hari.
Juru bicara latihan dari pihak Iran, Laksamana Muda Angkatan Laut Iran Gholamreza Tahani mengatakan bahwa tujuan latihan adalah meningkatkan keamanan perdagangan maritim internasional, menghadapi pembajakan laut dan terorisme serta bertukar informasi.
"Pelatihan termasuk penyelamatan awak kapal yang diserang teroris, menembaki target angkatan laut dan udara, dan menangani simulasi tembakan di atas kapal," ungkap Tahani seperti dikutip dari Sputinik News.
Lebih lanjut, Tahani menegaskan bahwa pesan terpenting dari latihan ini adalah perdamaian dan persahabatan bagi negara-negara tetangga dan mereka yang ada di regional.
Baca Juga: Militer Iran uji coba rudal pintar yang bisa melesat di berbagai kondisi cuaca
Latihan tersebut merupakan yang kedua kalinya sejak Desember 2019. Saat itu Rusia, Iran, dan China melakukan latihan serupa selama empat hari di Teluk Oman.
Menariknya, latihan pada tahun 2019 dilakukan setelah ketegangan berbulan-bulan antara Teheran dan Washington. Hal itu terjadi setelah serangkaian sabotase kapal tanker dan insiden penyitaan di Teluk Persia.
Bukan cuma itu, penghancuran pesawat tak berawak AS yang tersembunyi di atas Selat Hormuz oleh pertahanan udara Iran pada bulan Juni tahun itu juga membuat kondisi semakin tegang.
Latihan kali ini dilakukan di tengah harapan bahwa AS akan kembali ke kewajibannya terhadap kesepakatan nuklir Iran. Iran dan Rusia tetap enggan menjadi yang pertama membuat konsesi.
Pihak Iran tetap menuntut AS untuk segera mencabut semua sanksi ekonominya terhadap Iran. Sementara AS meminta Iran untuk mengurangi kegiatan pengayaan uraniumnya.