Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Peluncuran rudal terjadi sehari sebelum Korea Selatan dan AS menyelesaikan latihan militer bersama selama 11 hari, yang telah lama dikritik oleh Pyongyang.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, mengawasi sebagian dari latihan tersebut yang melibatkan komandan dan staf militer. Tujuannya adalah mempersiapkan mereka dalam menghadapi konfrontasi total dengan Korea Selatan, demikian laporan KCNA.
Latihan tersebut dirancang untuk menangkal invasi tiba-tiba dan melancarkan serangan balik untuk menguasai seluruh bagian selatan Semenanjung Korea.
Simulasi melibatkan pasukan artileri dan cadangan strategis, rencana pembentukan garis depan di belakang garis musuh, serta taktik penyerangan intensif terhadap target militer vital, demikian KCNA.
Baca Juga: Korut Tembakkan 2 Rudal setelah AS Kerahkan Pesawat Pembom B-1B saat Latihan Militer
"Kami sangat mengecam Kim Jong Un yang dengan jelas menunjukkan niatnya untuk menyerang kami, dengan menganggap latihan militer tahunan Korea Selatan-AS sebagai alasan," ucap Kementerian Unifikasi Seoul yang mengurusi hubungan antar-Korea.
Kim Jong Un mendorong militer Korea Utara untuk meningkatkan kesiapan perang dan mengkritik pemimpin AS, Korea Selatan, dan Jepang sebagai pemicu potensi perang nuklir di kawasan.
Dua rudal yang ditembakkan oleh Korea Utara memiliki data penerbangan yang berbeda, dengan satu mencapai ketinggian 50 km dan jarak 350 km, sedangkan yang lainnya memiliki ketinggian yang sama namun dengan jarak 400 km, demikian pernyataan dari kementerian pertahanan Jepang.