Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - IWAKI. Gempa berkekuatan 7,3 skala Richter melanda Jepang pada Sabtu (13/2/2021) menjelang tengah malam. Dampak dari guncangan tersebut menyebabkan dinding retak, jendela pecah dan memicu tanah longsor di Fukushima, daerah yang paling dekat dengan pusat gempa. Lebih dari 100 orang terluka.
Melansir Reuters, Hoshino, 46 tahun, tampak menyapu pecahan kaca dari sekitar 20 botol wiski yang pecah ke dalam kantong sampah di barnya di jalan kota Iwaki, sekitar 200 km (120 mil) di utara Tokyo dan tidak jauh dari pusat gempa.
"Kami terkena pandemi virus corona, jadi kami berharap untuk membuka kembali toko kami, dan sekarang ini terjadi," katanya, mengacu pada keadaan darurat lokal yang diumumkan pemerintah.
Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengatakan gempa itu diyakini sebagai gempa susulan dari gempa berkekuatan 9,0 pada 11 Maret 2011 yang memicu tsunami, menewaskan hampir 20.000 orang di sepanjang petak luas di timur laut Jepang, dan kecelakaan nuklir Fukushima, yang terburuk di dunia dalam 25 tahun. Badan tersebut memperingatkan gempa susulan selama beberapa hari ke depan.
Baca Juga: Gempa 7,3 magnitudo guncang Jepang, Kemenlu: Tidak ada WNI yang jadi korban
Hoshino mengatakan gempa hari Sabtu membawa kembali kenangan yang menakutkan akan gempa 2011.
“Tubuh saya segera bereaksi, dan saya tidak bisa berhenti gemetar. Kaki saya juga gemetar, tapi saya tidak bisa mengukur apakah lebih aman lari atau tetap di dalam, jadi aku akhirnya melakukan tarian kecil yang aneh,” katanya sambil terkekeh.
Mengutip siaran televisi nasional NHK, sedikitnya 121 orang terluka, termasuk beberapa yang menderita patah tulang. Akan tetapi, tidak ada kematian yang dilaporkan.
JMA memperkirakan hujan lebat di wilayah yang dilanda gempa pada hari Senin, memperingatkan bahwa bumi mungkin telah melemah akibat gempa, membuatnya rentan terhadap tanah longsor.
Baca Juga: Jepang dihantam gempa besar, ratusan orang dilaporkan terluka
Layanan kereta api ke sebagian besar Jepang utara dihentikan pada hari Minggu. Perbaikan jalur kereta peluru Tohoku Shinkansen East Japan Railway Co bisa memakan waktu sekitar 10 hari, lapor penyiar nasional NHK.
Aliran listrik terputus
Pukul 11:08 malam. (1408 GMT) gempa mengguncang gedung-gedung di ibukota Jepang Tokyo, memutus aliran listrik ke ratusan ribu bangunan di Jepang timur dan timur laut. Namun, pada pagi hari, hampir semua listrik pulih.
Beberapa ribu rumah tangga masih tanpa air, memaksa warga mengantre dengan kendi plastik untuk menerima air dari truk.
Endo, 64 tahun, mengatakan gempa hari Sabtu tidak sebanding dengan yang terjadi satu dekade lalu, yang berlangsung selama beberapa menit dan sering mengalami gempa susulan selama berminggu-minggu.
“Kita semua sudah hidup kembali seperti biasa, kecuali beberapa daerah yang masih terkena dampak parah,” katanya tentang upaya rekonstruksi di daerah tersebut.
Tidak ada tsunami kali ini, dan tidak ada laporan gangguan di setiap pembangkit nuklir. NHK melaporkan bahwa sekitar 160 mililiter air telah bocor dari kolam bahan bakar bekas di reaktor Fukushima Dai-Ni tetapi ini tidak menimbulkan bahaya.
Gempa bumi biasa terjadi di Jepang, salah satu daerah seismik paling aktif di dunia. Jepang menyumbang sekitar 20% gempa bumi berkekuatan 6 atau lebih besar di dunia.